Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) Berencana Refinancing Utang US$300 Juta

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. berencana melakukan refinancing utang dengan kisaran US$300 juta sebagai bagian dari upaya resktrukturisasi keuangan perseroan.
Karyawan beraktivitas di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. berencana melakukan refinancing utang dengan kisaran US$300 juta sebagai bagian dari upaya resktrukturisasi keuangan perseroan.

Direktur Astrindo Nusantara Infrastruktur Michael Wong mengatakan akan melakukan refinancing utang. Saat ini, rencana tersebut tengah dalam tahap finalisasi.

“[Utang yang ingin di-refinancing] kisaran US$300 juta,” ujarnya di Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Dia belum membeberkan secara detail skema pendanaan yang akan ditempuh untuk refinancing. Namun, eksekusi rencana tersebut rencananya akan dilakukan pada akhir 2018 atau 2019 dengan dana berasal dari kreditur luar negeri.

Di sisi lain, Michael memproyeksikan penanganan batu bara dapat mencapai 70 juta ton hingga akhir 2018. Per kuartal III/2018, total penanganan batu bara mencapai 52,85 juta ton.

Pihaknya membenarkan proyeksi itu lebih rendah dari sebelumnya 83 juta ton. Pasalnya, terjadi perubahan produksi batu bara dari klien penanganan tambang.

“[Produksi klien] memang sedikit lebih rendah. Tetapi, kontrak kami tidak banyak terdampak karena sudah ada ketentuan nilai pembayaran,” paparnya.

Dengan demikian, dia menyatakan optimistis mampu mencapai target laba bersih yang dibidik pada tahun ini. Jumlah yang diincar senilai US$40 juta pada 2018.

Seperti diketahui, emiten berkode saham BIPI itu mengantongi laba bersih US$17,30 juta sepanjang Januari-September 2018. Pencapaian tersebut turun dari US$32,32 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, Raymond Anthony Gerungan, Direktur Utama Astrindo Nusantara Infrastruktur mengungkapkan perseroan tengah fokus merestrukturisasi keuangan perseroan. Tahapan itu harus dilalui sebelum perseroan mengeksekusi ekspansi lebih lanjut.

“Utang harus dikurangi dan leverage harus dikurangi,” jelasnya.

Raymond menyatakan strategi bisnis yang disiapkan ke depan yakni restrukturisasi keuangan, pengembangan organisasi, serta pertumbuhan. Bahkan, pihaknya optimtistis mampu membukukan EBITDA hingga US$100 juta pada akhir 2018.

Sebagai catatan, Manajemen BIPI mencatat EBITDA US$73 juta per September 2018. Adapun, pendapatan yang dikantongi perseroan senilai US$354.915.

Di sisi lain, Raymond menyebut perseroan menyiapkan sejumlah rencana ekspansi ke depan. Salah satunya dengan membangun pelabuhan dengan kapasitas yang lebih besar.

Selain itu, BIPI berencana membangun pembangkit listrik untuk digunakan secara internal. Perseroan baru berencana menjual pasokan listrik kepada pihak eksternal selang 1 tahun hingga 2 tahun dari pembangunan proyek tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper