Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Keuangan memutuskan untuk menaikkan besaran kupon instrumen surat utang negara ritel yakni Saving Bond Retail seri SBR003 sebesar 50 bps dari 8,05% menjadi 8,55% per tahun.
Berdasarkan keterangan resmi dari Direktorat Surat Utang Negara, DJPPR, Kementerian Keuangan, Sabtu (17/11/2018), keputusan tersebut sesuai dengan ketentuan dan persyaratan SBR003 bahwa kuponnya akan terus meningkat seiring naikkan BI 7-Days Repo Rate.
Adapun, BI 7DRR yang berlaku per Kamis (15/11/2018) lalu adalah sebesar 6,00% setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkannya sebesar 25 bps. Sementara itu, tingkat kupon SBR003 berasal dari BI 7DRR ditambah spread tetap 255 bps.
Dengan demikian, kupon SBR003 menjadi 8,55%. Tingkat kupon yang baru ini akan berlaku untuk periode 21 November 2018 hingga 20 Februari 2020.
Adapun, kupon pertama instrumen ini saat diterbitkan pemerintah pada 31 Mei 2018 yakni 6,80% sebab saat itu BI 7 DRR berada di posisi 4,25%. Dalam beberapa bulan terakhir, BI 7DRR telah mengalami beberapa kali peningkatan sehingga kupon instrumen ini pun turut meningkat.
Penyesuaian tingkat kupon dilakukan setiap 3 bulan sekali. Penyesuaian pertama telah dilakukan pada periode 21 Agustus 2018 hingga 20 November 2018, yakni sebesar 125 bps menjadi 8,05%.
Dalam periode 3 bulan tersebut, Bank Indonesia sudah dua kali menaikkan tingkat suku bunga BI 7 DRR masing-masing 25 bps. Dengan demikian, pada penyesuai kedua untuk periode tiga bulan ke depan kupon SBR003 bertambah 50 bps dari 8,05% menjadi 8,55%.