Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga September 2018, Pendapatan Surya Citra Media (SCMA) Naik 10,8%

Emiten media televisi PT Surya Citra Media Tbk. membukukan pendapatan neto sebesar Rp3,79 triliun pada periode Januari—September 2018, meningkat 10,8% dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun lalu (yoy) yang sebesar Rp3,43 triliun.
  1. Bisnis.com, JAKARTA – Emiten media televisi PT Surya Citra Media Tbk. membukukan pendapatan neto sebesar Rp3,79 triliun pada periode Januari—September 2018, meningkat 10,8% dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun lalu (yoy) yang sebesar Rp3,43 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan pada Kamis (18/10/2018), emiten dengan sandi SCMA tersebut membukukan kenaikan beban program dan siaran sebesar 18,8% ke level Rp1,6 triliun, serta beban usaha meningkat 9,5% ke level Rp638,7 miliar.

Kendati demikian, perusahaan anggota Grup Emtek tersebut mengantongi pendapatan operasi lainnya sebesar Rp16,9 miliar, meningkat 24% yoy. Surya Citra Media juga mampu menekan beban operasi lain perseroan ke level Rp10,7 miliar, turun 4,9% yoy.

Beban yang juga turun cukup besar yaitu beban keuangan perseroan yang turun 478,6% ke level Rp2,34 miliar. Perseroan mengantngi kenaikan bagian laba dari entitas asosiasi – neto yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp13,7 miliar, dari yoy kerugian Rp465,27 juta.

Alhasil, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,19 triliun selama Januari—September 2018, meningkat 8,78% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,09 triliun.

Analis RHB Sekuritas Henry Wibowo sebelumnya menyebut prospek SCMA kian cerah setelah mampu meningkatkan pangsa penonton perseroan selama Asian Games berlangsung. Pada Agustus 2018, pengelola stasiun televisi SCTV tersebut mencatatkan rekor jumlah penonton.

Henry mencatat audience share SCMA konsisten berada pada rekor tertingginya namun saham perseroan justru diperdagangkan di level rendah. Koreksi pada saham perseroan diyakini tidak akan berlangsung lama, investor disarankan buy pada level harga Rp1.800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper