Bisnis.com, JAKARTA—Permintaan ekspor yang meningkat tidak membuat harga saham PT Tjiwi Kimia Tbk tertekan akibat pelemahan rupiah dan pada penutupan perdagangan bursa sore ini justru menunjukkan kenaikan. Harga saham perusahaan naik 125 poin atau 0,98% menjadi Rp12.900.
Secara year to date, kinerja saham perusahaan berkode TKIM meroket sebesar 341,78% dengan harga saham pada penutupan akhir tahun lalu mencapai Rp2.920.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.796,79 atau naik 0,62% dari penutupan hari sebelumnya, meskipun performa IHSG menunjukkan penurunan sebesar 8,79% sepanjang tahun berjalan.
Kinerja yang cukup memuaskan berhasil dicatatkan perusahaan yang bergerak pada bidang industri kertas ini. Laba perusahaan melonjak 3.397,75% dari US$4,22 juta pada Juni 2017 menjadi US$147,60 juta pada Juni 2018. Penjualan dan pendapatan usaha perusahaan juga menunjukkan kenaikan sebesar 4,38% atau US$548,28 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$525,27 juta.
Sementara itu, kenaikan penjualan tersebut seiring dengan naiknya beban pokok penjualan dan pendapatan perusahaan sebesar 4,64% mencapai US$492,03 juta.
Capaian tersebut tak terlepas dari permintaan yang berasal dari luar negeri semakin meningkat, terutama permintaan dari China. Selain itu, pertumbuhan permintaan sejalan dengan perkembangan industri e-commerce yang turut mendorong permintaan kertas industri dan kemasan semakin naik.
Tercatat, volume penjualan kertas industri dan kemasan TKIM mengalami peningkatan menjadi 18.000 ton pada kuartal pertama 2018 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 mencapai 13.000 ton. Produksi pulp OKI, anak usaha Tjiwi Kimia, mencapai 550.000 ton dan perusahaan menargetkan jumlah Produksi pulp mencapai 2.500.000 ton hingga akhir tahun ini. Pada tahun ini, TKIM menganggarkan capex sekitar US$70 juta. Dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk konversi mesin kertas menjadi kertas industri dan kemasan, serta akan digunakan untuk perawatan mesin.
Secara teknikal, harga saham TKIM masih menunjukkan momentum negatif yang ditunjukkan pada indicator MACD. Indikator RSI menunjukkan pergerakan saham perusahaan berada pada kondisi oversold (jenuh jual).
Sumber: Bloomberg
*) Purnama Syukri Hadi, analis Bisnis Indonesia Resources Center