Bisnis.com, JAKARTA - OSO Sekuritas merekomendasikan saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang dinilai masih berada di bawah harga wajar Rp398. Hari ini, Rabu (26/9) harga saham SRIL ditutup pada level Rp348.
Dalam riset yang diterima Bisnis, Rabu (26/9), OSO Sekuritas melakukan penilaian atas saham SRIL dan didapat harga wajar Rp398. Adapun dasar perhitungan ini menggunakan metode Absolute valuation - Discounted cashflow (DCF) dengan WACC sebesar 9.6% dan terminal growth 1.25%. Harga wajar ini merefleksikan PE 2018 sebesar 7,7x.
Penilaian tersebut didukung performa SRIL yang berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan pada semester I/2018 menjadi US$ 543,76 Juta dari sebelumnya semester I/2017 sebesar US$400,80 Juta.
Kenaikan kinerja tersebut memberikan dampak positif pada laba bersih yang naik sebesar 67,68% menjadi US$56,32 Juta dari sebelumnya yang hanya sebesar US$33,59 Juta.
Kapasitas produksi perseroan saat ini untuk benang (spinning) adalah 1,15 juta bales/tahun, penenunan (weaving) 180 juta meter/tahun, kain jadi (finishing) 240 juta yard/tahun, dan apparel (garment) sebanyak 30 juta potong/tahun.
Saat ini tingkat utilisasi produksi masing-masing segmen adalah spinning 92%, weaving 86%, finishing 82% dan garment 95%. Kapasitas tersebut meningkat setalah mengakuisisi dua perusahaan tekstil PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries pada Februari 2018.
Perseroan angarkan dana sebesar US$30 juta hingga US$40 juta yang digunakan untuk pemeliharaan mesin dan bangunan serta penambahan kapasitas di segmen garment dari saat ini 27 juta potong menjadi 30 juta potong di tahun ini.
Perseroan akan memperbesar porsi ekspor menjadi sebesar 60% dari total pendapatan tahun ini. Porsi penjualan di Asia akan digenjot hingga 60%.
Beberapa negara yang menjadi sasaran ekspor SRIL adalah China, Korea Selatan, dan Jepang.Sementara itu, perseroan juga targetkan pasar ekspor Amerika dan Eropa masing-masing sekitar 12% dan 15% dari total ekspor perseroan tahun ini.