Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham TLKM Bebani IHSG Sesi I, INPP Merosot 24,69%

IHSG melemah 1,5% atau 90,41 poin ke level 5.937,53 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan sebesar 0,25% atau 15,01 poin di level 6.012,93.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Bank Permata, Jakarta, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Bank Permata, Jakarta, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menjadi penekan utama indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (31/7/2018).

IHSG melemah 1,5% atau 90,41 poin ke level 5.937,53 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan sebesar 0,25% atau 15,01 poin di level 6.012,93.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.927,1 – 6.013,86. Adapun pada perdagangan Senin (30/7), IHSG mampu melanjutkan relinya pada hari perdagangan ketujuh dengan ditutup menguat 0,65% atau 38,80 poin di level 6.027,94.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 111 saham menguat, 244 saham melemah, dan 242 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TKLM) menjadi penekan utama IHSG setelah melemah 7,42% pada akhir sesi I, berikut empat saham lainnya berdasarkan nilai kapitalisasi pasar (lihat tabel).

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan terbesar datang dari sektor infrastruktur yang melemah 3,81%, disusul sektor pertanian yang melemah 2,02%.

Sementara itu, saham TLKM (-7,42%), ISAT (-6,86%), EXCL (-2,84%), dan PGAS (-0,58%) menjadi penekan utama terhadap pelemahan sektor infrastruktur pada indeks sektoral IHSG siang ini.

Berikut rincian saham pada IHSG di akhir sesi I:

Lima saham pendorong utama berdasarkan kapitalisasi pasar:

Kode

Perubahan

TLKM

-7,42%

HMSP

-3,55%

UNVR

-2,78%

BBCA

-1,50%

BBRI

-1,30%

Lima saham terkuat berdasarkan persentase: 

Kode

Perubahan

INPP

-24,69%

YPAS

-16,67%

SMAR

-12,64%

LPPF

-12,63%

MAPB

-12,31%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper