Bisnis.com, JAKARTA—Calon emiten transportasi, PT Batavia Prosperindo Trans Tbk. menetapkan kisaran harga penawaran umum perdana saham senilai Rp100–Rp150 per saham.
IPO tersebut ditangani oleh PT Panin Sekuritas Tbk. sebagai penjamin pelaksana emisi saham. Direktur Panin Sekuritas Prama Nugraha mengatakan, valuasi Batavia Prosperindo Trans menggunakan price to book value (PBV) sekitar 0,7 kali—1,1 kali. Dia mengklaim, valuasi ini akan menarik bagi investor.
“Kisaran harga Rp100–Rp150 per saham dan kami gunakan rasio PBV 0,7 kali—1,1 kali,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Adapun, jumlah saham yang dilepaskan sebanyak-banyak 30% dari total modal ditempatkan atau 492,85 juta. Atas aksi initial public offering (IPO) maka Batavia Prosperindo akan mengantongi dana senilai Rp49,28 miliar—Rp73,92 miliar.
Dana IPO ini akan digunakan sebanyak 50% untuk menyelesaikan angkutan utang sewa pembiayaan periode Agustus-Desember 2018 atas pembelian armada kendaraan bermotor yang dibeli dari pihak terafiliasi, lalu sisanya 50% untuk pembayaran uang muka dan angsuran atas pembelian armada kendaraan motor baru.
Direktur Utama Batavia Prosperindo Trans Paulus Handigdo mengungkapkan, pendapatan perseroan per akhir 2017 mencapai Rp60,62 miliar, atau naik 117% dari posisi Rp27,92 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun, komposisi pendapatan pada 2017 paling banyak berasal dari sewa operasi kendaraan senilai Rp56,29 miliar, lalu disusul jasa pengemudi dan lain-lain masing-masing Rp1,62 miliar dan Rp2,71 miliar.
Sementara itu, jumlah kendaraan yang siap disewakan perseroan mencapai 1.930 mobil. Pada akhir tahun, perseroan memproyeksikan memiliki 2.500 mobil.
Paulus menambahkan, perseroan berencana untuk membagikan dividen pada tahun depan. Dalam perencanaan, dividen yang dibagikan sebanyak-banyaknya 30% dari laba yang diperoleh pada 2018.
Dia optimistis kinerja pada tahun ini akan lebih baik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik akan meningkatkan kebutuhan transportasi barang dan orang, khususnya pada sektor korporasi yang menjadi target perseroan.
Selain itu, meningkatkan jumlah penduduk kelas menengah ke atas dan perubahan kelas menengah ke atas yang membutuhkan transportasi yang aman dan nyaman menjadi peluang bagi perseroan.