Bisnis.com, JAKARTA - Mulai masuknya dana asing ke pasar saham Tanah Air menjadi pengerek utama transaksi broker sepanjang Mei lalu. Berdasarkan data Bloomberg, total transaksi broker pada bulan lalu mencapai Rp379,18 triliun.
Angka tersebut naik sebesar 30,24% dibandingkan transaksi pada bulan sebelumnya yang hanya senilai Rp291 triliun. Diketahui, April merupakan masa di mana nilai transaksi broker terendah sepanjang tahun berjalan.
"Sejak Maret banyak dana keluar, bulan lalu pasar mulai tenang dan banyak dana yang masuk termasuk asing sehingga transaksi juga meningkat," kata Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya saat dihubungi, Rabu (6/6/2018).
Dia menjelaskan, penyebab lain terdongkraknya nilai transaksi pada bulan lalu adalah karena kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Tanah Air, penyesuaian suku bunga oleh Bank Indonesia, serta sentimen positif dari eksternal.
Selain itu, pada bulan lalu tepatnya pekan terakhir indeks harga saham gabungan (IHSG) terus meningkat sehingga mempengaruhi aksi beli investor. William juga mengatakan bahwa arus dana asing yang keluar pada bulan lalu masih ada. Namun dari sisi nilai tidak sebesar bulan-bulan sebelumnya
"Banyak sektor yang menarik juga untuk dibeli misalnya batu bara dan kertas. Ini turut mendongkrak. Kemarin dana keluar ada tapi itu hanya sementara," sambungnya.
Baca Juga
Bulan lalu, Macquarie Capital Securities menjadi broker teraktif dan menggeser Mandiri Sekuritas dengan nilai transaksi mencapai Rp24,88 triliun. Perusahaan ini banyak mentransaksikan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).
Adapun, Mandiri Sekuritas menempati posisi kelima dengan nilai transaksi Rp17,17 triliun. Perusahaan pelat merah ini banyak mentransaksikan saham BBRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP).