Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jasa kapal pandu dan tunda milik negara, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. memutuskan pembagian dividen tunai untuk kinerja tahun buku 2017 sebesar Rp6,75 per saham, atau setara dengan total Rp35,67 miliar.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan perseroan pada Rabu (6/6), emiten dengan kode saham IPCM tersebut menyebut nilai dividen tersebut setara dengan 29,62% dari laba bersih yang dibukukan perseroan selama 2017.
“Nilai dividen kami Rp6,75 per saham. Kami pertahankan pada level 30%,” ungkap Direktur Keuangan Jasa Armada Indonesia Herman Susilo dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (6/6).
Selain itu, RUPS juga menyetujui penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2017 yang seluruhnya berjumlah Rp120,214 miliar, akan digunakan sebesar 2%-nya untuk cadangan dana perusahaan.
Adapun sisanya sebesar Rp82,34 miliar atau 68,38% akan dimasukkan pada alokasi laba ditahan, yang penggunaannya belum ditentukan perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, pendapatan perusahaan pada 2017 turun 9,7% menjadi Rp746,65 juta.
Kendati pendapatan perseroan mengalami penurunan, laba tahun berjalan emiten baru yang melantai di bursa saham domestik pada 22 Desember tersebut mengalami kenaikan. Pada 2017, laba tahun berjalan IPCM meningkat 2,87% menjadi Rp120,42 juta.
Herman menyampaikan pada 2017, pendapatan terbesar perseroan masih disumbangkan oleh aktivitas di Tanjung Priok yang mencapai 51% dari total pendapatan, dengan 96% pendapatan disumbangkan dari bisnis pelayanan kapal.
“Pada 2016, sumbangan sektor pelayaran sampai 100% tap berkurang porsinya pada 2017 karena kami mulai merambah ke cargo shipping, di mana kami hanya khusus mengangkut kargo milik BUMN,” ungkap Herman.