Bisnis.com, JAKARTA-Manajemen PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) menjelaskan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement menggunakan sistem lock up.
Direktur Bumi Teknokultura Unggul Ari Sutanto dan Doddy Sutanto menyampaikan, penggunaan dana hasil PMTHMETD selurunya digunakan untuk modal kerja perseroan maupun anak usaha.
"Selain itu, salah satu manfaat penerbitan saham baru adalah memperbaiki rasio utang terhadap ekuitas," paparnya dalam keterbukaan informasi, Minggu (3/6/2018).
Ekuitas BTEK per Desember 2017 dari sebelumnya Rp1,98 triliun, setelah PMTHMETD diperkirakan akan meningkat menjadi Rp2,61 triliun. Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.627.745.000 lembar, atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor.
Saham baru akan ditawarkan kepada Golden Harvest Cocoa Ltd. (GHCL) dan investor strategis kurang dari 50 pihak. GHCL saat ini memegang 53,40% saham perseroan.
BTEK akan menerbitkan saham baru dengan harga sekurang-kurangnya Rp135,20. Artinya, perseroan berpotensi meraup dana dari private placement senilai Rp625,57 miliar.
Saham yang diterbitkan dalam rangka private placement akan dikenakan lock up. Hal ini membuat saham baru tidak dapat diperjualbelikan selama 1 tahun sejak tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Saham-saham tersebut akan dicatatkan secara bertahap di BEI," paparnya.
Untuk melaksanakan aksi private placement, BTEK menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 Juni 2018. Bila aksi PMTHMETD tidak disetujui, perusahaan dapat mengajukan kembali rencana serupa dalam 12 bulan ke depan.