Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen benih PT BISI International Tbk. membagikan dividen tunai sebesar Rp300 miliar untuk kinerja tahun buku 2017, setara dengan 74,41% dari laba bersih yang dibukukan perseroan pada 2017.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan perseroan Senin (28/5/2018), emiten dengan sandi saham BISI tersebut menyebut nilai dividen tunai per saham mencapai Rp100, meningkat 13,6% dibandingkan nilai dividen per saham perseroan untuk tahun buku 2016 yang sebesar Rp88.
Tahun lalu, Bisi International membukukan penjualan bersih sebesar Rp2,31 triliun atau tumbuh 24,74% dibandingkan capaian perseroan pada 2016 yang sebesar Rp1,85 triliun.
Sementara itu, perseroan berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp403,3 miliar pada 2017 atau naik 20% dibandingkan capaian perseroan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp336,2 miliar.
Direktur Utama BISI International Jemmy Eka Putra sebelumnya menyampaikan perseroan optimistis pertumbuhan pendapatan akan lebih baik pada tahun ini. Entitas yang dibentuk oleh emiten unggas PT Charoen Phokphand Indonesia Tbk. tersebut membidik pendapatan sebesar Rp3 triliun pada 2018.
Setelah BISI mengakuisisi PT Branitha Sandini, maka kapasitas produksi benih pada tahun ini bisa lebih cepat sehingga bisa mengantisipasi permintaan benih pada masa mendatang. Aksi korporasi yang dituntaskan pada tahun lalu pun diprediksi menjadi pemicu kinerja 2018.
“Kami sudah mengakuisisi Branitha Sandini yang memiliki satu pabrik benih jagung. Kami ambil alih untuk menambah kapasitas produksi,” ungkap Jemmy belum lama ini.