Bisnis.com, JAKARTA—PT Wijaya Karya Realty menunda eksekusi rencana penawaran umum perdana saham yang dijadwalkan akan berlangsung pada Mei 2018.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Realty (Wika Realty) Juni Ermawan membenarkan bahwa perseroan menunda rencana penawaran umum perdana saham (IPO). Faktor utama penundaaan yang dilakukan akibat kondisi pasar modal saat ini.
“Manajemen menilai kondisi pasar modal saat ini masih kurang kondusif,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (22/5/2018).
Juni mengungkapkan perseroan belum memutuskan jangka waktu penundaan. Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan meminta penjelasan kepada Otoritas Jasa Keungan (OJK) terkait dampak terhadap keputusan tersebut.
Diberitakan Bisnis.com sebelumnya, Wika Realty telah menyampaiakan penundaan secara resmi penundanaan IPO kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. itu telah mengirimkan surat resmi kepada otoritas.
Beberapa waktu lalu, Wika Realty telah melakukan paparan publik terkait rencana aksi korporasi tersebut. Pencatatan berdana atau listing di BEI rencananya dilakukan pada Mei 2018.
Perseroan juga telah mengumumkan harga penawaran awal saham di kisaran Rp195-Rp255. Lewat aksi korporasi tersebut, rencananya akan dilepas 25% saham atau setara 12,51 miliar saham.
Manajemen Wika Realty menargetkan Rp2 triliun lewat IPO. Rencananya, 20% dana yang didapat akan digunakan untuk keperluan pengembangan proyek yang sudah ada dan 47% akan digunakan untuk keperluan akuisisi lahan.