Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya Realty resmi menunda pelaksanaan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Rencana penundaan itu telah disampaikan secara resmi kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Mereka sudah mengirimkan surat untuk menunda. Ditunda sampai kapan kami tidak tahu," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di kantornya, Selasa (21/5/2018).
Dia menambahkan, penundaan ini dilakukan murni karena pertimbangan pasar. Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir pergerakan saham di pasar modal Tanah Air cukup tertekan.
Padahal sebelumnya perseroan telah mengumumkan harga yang ditawarkan pada saat IPO, yakni Rp195-Rp255 per saham. Adapun, total dana yang diincar oleh anak usaha pelat merah tersebut mencapai Rp2 triliun.
"Ini murni karena kondisi pasar. Mereka mencari momentum untuk melaksanakan penawaran umum," imbuh Samsul.
Dalam rencana awal, IPO akan digelar pada bulan ini. Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 25% saham yanf setara dengan 12,51 miliar lembar saham.
Perseroan akan menggunakan 20% dana yang dihimpun untuk keperluan pengembangan proyek yang sudah ada. Selanjutnya, sebanyak 43% akan digunakan untuk keperluan akuisisi lahan.
Saat ini, perusahaan tersebut memiliki 22 proyek baru. Tahun ini, diperkirakan anak usaha, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., itu akan menggarap tujuh proyek sesuai dengan izin yang telah dikantongi.
Sementara itu, Danareksa Sekuritas, selaku penjamin emisi alias underwriter Wika Realty tidak bersedia untuk memberikan penjelasan mengenai penundaan pelaksanaan oleh perusahaan tersebut.
"Sebaiknya langsung ditanyakan kepada Wika Realty saja, upaya infonya satu pintu," kata Managing Director PT Danareksa Sekuritas Budi Susanto.