Bisnis.com, JAKARTA - PT Kresna Graha Investama Tbk. menargetkan pendapatan mencapai Rp5 triliun pada tahun ini. Angka tersebut naik signifikan yakni sebesar 233% dibandingkan total pendapatan pada tahun lalu yang senilai Rp1,56 triliun.
Managing Director PT Kresna Graha Investama Tbk. Surjandy Jahja mengatakan, perseroan optimistis target itu bisa terealisasi. Pasalnya, kinerja emiten bersandi KREN itu pada tiga bulan pertama tahun ini cukup memuaskan.
"Melihat capaian kami pada kuartal I/2018, target Rp5 triliun itu cukup konservatif. Tahun ini kami targetkn 90% pendapatan ditopang oleh sektor digital," kata dia usai menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar di Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Pada kuartal I/2018, pendapatan KREN melonjak sebesar 764,2% secara year on year (yoy) menjadi Rp950,4 miliar. Pendapatan ditopang oleh bisnis digital yang mencapai Rp801,5 miliar atau sebesar 84,3% dari total pendapatan. Kontribusi ini naik dibandingkan pada kuartal I/2017 yang hanya sebesar 70,2%.
Selain itu, lini bisnis perseroan yang bergerak di bidang keuangan dan investasi mencatatkan kinerja yang cukup positif di mana pendapatan naik 35,4% secara yoy dari Rp110 miliar pada kuartal I/2017 menjadi Rp148,9 miliar pada kuartal I/2018.
Adapun, laba bersih yang ditorehkan perseroan senilai Rp119,6 miliar sepanjang kuartal I/2018, naik 71,4% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu, yang tercatat hanya senilai Rp69,8 miliar.
Baca Juga
Strategi bisnis yang dilakukan oleh perseroan untuk mengejar target pendapatan itu adalah dengan memaksimalkan transformasi bisnis dari sektor jasa keuangan ke sektor digital. KREN juga akan terus melakukan ekspansi di bisnis digital ini.
"Kami akan memperkuat anak usaha kami, sebagian akan kami dorong terus untuk melantai di bursa. Kami juga terus berinvestasi untuk meningkatkan pendapatan," ujarnya.
Direktur Utama PT Kresna Graha Investama Tbk. Michael Steven menambahkan, tahun ini perseroan telah menyiapkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp350 miliar hingga Rp400 miliar.
Dana tersebut termasuk Rp50 miliar yang disertakan sebagai modal untuk PT Kresna Sekuritas. Dengan demikian, anak usaha yang menjalankan bisnis perantara perdagangan efek dan penjamin emisi itu memiliki modal senilai Rp155 miliar.
"Kami memberi suntikan anak usaha sekuritas, tapi kami juga terus investasi di bisnis digital," kata dia. Pada 2017 silam, kontribusi bisnis digital terhadap pendapatan perseroan mencapai 75% dan meningkat menjadi 80% pada tahun lalu.
Perusahaan tersebut juga terus mendorong anak usahanya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah anak usaha KREN memang telah melakuka initial public offering (IPO), diantaranya PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS), dan akan segera menyusul PT Match Move Indonesia serta PT NFC Indonesia.
Perseroan menargetkan NFC Indonesia akan melakukan public expose dalam waktu dekat dan penawaran umum akan direalisasikan pada Juli mendatang.