Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONTRAK BARU KUARTAL I: Wika Beton (WTON) & Waskita Beton (WSBP) Lampaui Target

PT Waskita Beton Precast Tbk. dan PT Wijaya Karya Beton Tbk. mengantongi kontrak baru di atas target perseroan pada kuartal I/2018.
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Beton Precast Tbk. dan PT Wijaya Karya Beton Tbk. mengantongi kontrak baru di atas target perseroan pada kuartal I/2018.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, Waskita Beton Precast dan Wijaya Karya Beton telah mengantongi nilai kontrak baru (NKB) di atas Rp1,5 triliun pada tiga bulan pertama 2018. Realisasi NKB yang dikantongi masing-masing perseroan yakni 18,40% dan 20,24% dari target tahun ini. 

Sekretaris Perusahaan Yuherni Sisdwi R Wijaya Karya Beton mengungkapkan bahwa NKB yang dikantongi perseroan Rp1,53 triliun sampai dengan akhir Maret 2018. Pihaknya memproyeksikan perolehan kontrak akan lebih besar pada semester II/2018.

“Kalau dari target internal sampai dengan Maret 2018, perolehan kami berada di atas target. Komposisi perolehan kontrak semester I dan semester II biasanya 40:60 atau terkadang 30:70,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (4/4/2018).

Yuherni menjelaskan, secara detail proyek dengan NKB terbesar yang diperoleh perseroan berasal dari pembangunan Dermaga di Marunda, Jakarta Utara, senilai Rp139,56 miliar. Selanjutnya, emiten berkode saham WTON itu juga mendapat kontrak dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTU) Tambak Lorok Lorok, Semarang, senilai Rp88,75 miliar.

WTON menargetkan NKB Rp7,56 triliun pada 2018. Komposisi pekerjaan baru perseroan tahun ini diperkirakan 70% dari pemerintah dan 30% dari swasta.

Tahun lalu, realisasi NKB perseroan mencapai Rp7,1 triliun atau melebihi target yang dipasang Rp6,3 triliun. Porsi penjualan WTON tahun lalu kepada konsolidasi induk usaha, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., berkisar 25%.

Adapun, sektor yang paling banyak berkontribusi terhadap emiten berkode saham WTON pada 2017 yakni infrastruktur. Tercatat, 50% penjualan mengalir ke proyek-proyek yang tengah dikebut oleh pemerintah.

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast Ratna Ningrum menyebut pencapaian NKB pada kuartal I/2018 sesuai dengan target perseroan. Emiten berkode saham WSBP itu menargetkan NKB Rp2 triliun pada tiga bulan pertama 2018.

“Target kuartal II/2018 kami dapat mengantongi sekitar Rp3 triliun,” ujarnya.

Ratna Ningrum mengatakan WSBP mengantongi NKB Rp2,12 triliun per akhir Maret 2018. Jumlah tersebut berasal dari proyek jalan tol Cibitung-Cilincing, Pematang Panggang-Kayu Agung, Legundi-Bunder Seksi II, Semarang-Batang, serta Kunciran-Parigi.

WSBP membidik komposisi perolehan proyek baru 60% berasal dari induk usaha, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, pada tahun ini. Dengan demikian, target NKB perseroan Rp11,52 triliun pada 2018.

Dalam riset yang dipublikasikan Bloomberg, Rabu (4/4/2018), analis PT OCBC Sekuritas Indonesia Liga Maradona memproyeksikan kontrak baru WSBP tahun ini tumbuh konservatif 5% menjadi Rp11,6 triliun. Menurutnya, perseroan masih banyak mendapatkan pekerjaan baru dari induk usaha.

Maradona masih merekomendasikan beli untuk saham WSBP dengan target harga Rp690 per lembar. Pergerakan masih memiliki potensi upside 60,47%.

Secara terpisah, analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan bahwa secara teknikal pergerakan saham WSBP berada pada level downtrend dengan kecenderungan terhadap dua probabilitas. Indikator stokastik terkonsolidasi di area dekat oversold dengan indikator RSI yang datar dengan momentum cukup murah.

Lanjar merekomendasikan spekulasi beli untuk saham WSBP dengan akumulasi apabila menembus Rp430 per lembar. Target harga berada di level Rp466 hingga Rp515.

Di sisi lain, dia juga memberikan rekomendasi spekulasi beli untuk saham WTON dengan akumulasi jika mampu menembus Rp525 per lembar. Target harga saham perseroan berada di level Rp560 hingga Rp580.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham WSBP terkoreksi 2 poin atau 0,48% ke level Rp418 per lembar pada penutupan perdagangan, Rabu (4/4). Sementara itu, saham WTON bergerak stagnan ditutup di level Rp510 per lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper