Bisnis.com, JAKARTA – Apple berencana untuk menggunakan chip sendiri dalam komputer Mac mulai awal 2020, menggantikan prosesor dari Intel.
Menurut sumber terkait, meskipun masih dalam tahap pengembangan awal, inisatif berkode Kalamata ini merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk membuat semua perangkat Apple - termasuk Mac, iPhone, dan iPad – lebih bersinergi.
Langkah ini dapat menjadi pukulan bagi Intel. Kemitraan keduanya telah membantu menghidupkan kembali kesuksesan Apple Mac serta menghubungkan pembuat chip tersebut dengan salah satu brand elektronik terkemuka.
Menurut data analisis Bloomberg, kerja sama dengan Apple ini berkontribusi sekitar 5% dari pendapatan tahunan Intel.
Pada perdagangan Senin (3/2), saham Intel Corp. pun berakhir turun 6,4% di posisi US$48,92.
Padahal pada sesi perdagangan sebelumnya, Kamis (29/3), sahamnya mampu berakhir menguat 5% di level 52,08.
Baca Juga
Baik Apple maupun Intel belum bersedia berkomentar sehubungan dengan hal ini.
Bagi Apple, perubahan ini akan menjadi momen yang menentukan. Chip yang diproduksi Intel masih merupakan bagian dari satu-satunya komponen prosesor utama yang dirancang oleh pihak lain di dalam portofolio produk Apple.
Saat ini, produk-produk iPhone, iPad, Apple Watche, dan Apple TV menggunakan prosesor utama yang dirancang oleh Apple dan berdasarkan teknologi dari Arm Holdings Plc.
Perubahan untuk menggunakan chip sendiri di dalam Mac akan memungkinkan Apple merilis model baru dengan timeline sendiri serta tidak lagi mengandalkan roadmap prosesor Intel.
“Kami pikir Apple sedang mencari cara untuk lebih mengintegrasikan platform perangkat keras dan perangkat lunak mereka. Mereka jelas membuat beberapa langkah pada ruang ini, dengan mencoba mengintegrasikan iOS dan macOS,” ujar Shannon Cross, seorang analis di Cross Research.
“Rasanya wajar jika mereka menuju arah ini. Itu akan menjadi cara untuk mencoba mengintegrasikan komponen mereka secara vertikal sehingga dapat menambahkan lebih banyak fungsi untuk diferensiasi yang kompetitif,” tambahnya, seperti dikutip Bloomberg.