Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Terapresiasi 6 Poin, Mayoritas Mata Uang Asia Melemah

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (2/4/2018) di level Rp13.750 per dolar AS, terapresiasi 6 poin atau 0,04% dari posisi Rp13.756 per dolar AS pada Kamis (29/3/2018).
Petugas mengangkut tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6)./Antara-Moch Asim
Petugas mengangkut tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (2/4/2018) pada level Rp13.750 per dolar AS, terapresiasi 6 poin atau 0,04% dari posisi Rp13.756 per dolar AS pada Kamis (29/3/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp13.819 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.681 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp138.

Di pasar spot, nilai tukar rupiah terpantau melemah 32 poin atau 0,23% ke Rp13.760 per dolar AS pada pukul 11.11 WIB. Pagi tadi pergerakan rupiah dibuka dengan depresiasi18 poin atau 0,13% di Rp13.746 per dolar AS.

Mayoritas mata uang lainnya di Asia juga melemah terhadap dolar AS, dipimpin rupee India yang terdepresiasi 0,32%. Di sisi lain, won Korea Selatan yang menguat 0,54% memimpin apresiasi beberapa mata uang Asia.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia berbalik naik 0,02% atau 0,022 poin ke level 89,996 pada pukul 11.04 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,019 poin atau 0,02% di level 89,955, setelah pada perdagangan Jumat (30/3) berakhir melemah 0,20% atau 0,177 poin di posisi 89,974.

Indeks dolar AS bergerak cenderung flat pada perdagangan pagi ini, di tengah berlanjutnya kekhawatiran seputar perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

China dikabarkan akan mengenakan tarif impor tambahan sebesar hingga 25% terhadap 128 produk AS, termasuk daging babi beku, serta pada anggur, buah-buahan dan kacang-kacangan tertentu.

Menurut Satoshi Okagawa, analis pasar global senior untuk Sumitomo Mitsui Banking Corporation di Singapura, sejauh ini pasar belum menunjukkan banyak reaksi terhadap pengumuman China tersebut.

“Namun, jika pasar ekuitas China turun akibat faktor ini, kita bisa melihat aksi penghindaran aset berisiko,” ujar Okagawa, seperti dikutip Reuters.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

2 April

13.750

29 Maret

13.756

28 Maret

13.745

27 Maret

13.708

26 Maret

13.776

 

 

 

 

Sumber: Bank Indonesia

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro