Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mengguyur dividen kepada pemegang saham sebesar US$252 juta dari raihan laba bersih tahun buku 2017. Adapun, dividen tunai mencapai US$147 juta.
Direktur Indo Tambangraya Megah Yulius Gozali menjelaskan perusahaan mengalokasikan dividen final sebesar US$252 juta. Jumlah itu hampir mencapai 100% dari raihan laba tahun berjalan perseroan pada 2017 senilai US$252,70 juta.
Berdasarkan laporan keuangan 2017, ITMG membukukan laba bersih senilai US$252,61 juta, melonjak 93,26% year on year (yoy) dari tahun sebelumnya US$130,71 juta.
"Kami memutuskan membagikan dividen US$252 juta, hampir 100% dari laba bersih 2017," tuturnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta pada Jumat (23/3/2018).
Yulius menjelaskan perincian pembagian dividen dibagi dalam dua termin. Pertama, sebesar US$105 juta atau setara dengan Rp1.300 per saham telah dibagikan sebagai dividen interim pada 21 November 2017.
Adapun, tahap kedua selebihnya sejumlah US$147 juta atau setara dengan Rp1.840 per saham dibagikan sebagai dividen tunai kepada seluruh pemegang saham. Dividen tunai dibayarkan pada 20 April 2018.
Cum date ditetapkan pada 4 April 2018. Cum date atau tanggal cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan. "Sisa laba [sekitar US$703.000] digunakan untuk pengembangan perseroan," paparnya.
Susunan pemegang saham ITMG ialah Banpu Minerals Pte. Ltd., sebesar 65,14%, investor publik 31,91%, sedangkan saham perbendaharaan 2,95%.
Yulius menyampaikan perusahaan mengalokasikan belanja modal sebesar US$107,1 juta pada 2018. Sumber pendanaan berasal dari kas internal, meskipun tidak menutup kemungkinan manajemen mempertimbangkan opsi pinjaman perbankan.
Sementara itu, dari sisi operasional ITMG menargetkan volume penjualan batu bara pada 2018 meningkat menjadi 25 juta ton. Sejumlah 53% dari target tersebut sudah berhasil dipasarkan.