Bisnis.com, JAKARTA — Benny Tjokrosaputro mengatakan bahwa nilai aktiva bersih atau NAV PT Hanson International Tbk. sejatinya sudah mencapai lebih dari Rp100 triliun bila saja seluruh aset cadangan lahan perseroan dikapitalisasi.
Benny merupakan pemilik 13,5% saham Hanson International sekaligus komisaris utama emiten properti dengan kode saham MYRX tersebut. Di bursa, market cap MYRX hingga Rabu (7/3/2018) baru Rp12,83 triliun, sedangkan total aset perseroan berdasarkan laporan keuangan per September 2017 hanya Rp9,81 triliun dan ekuitas Rp6,88 triliun.
Benny mengatakan, saat ini perhitungan sebagian besar aset lahan perseroan adalah berdasarkan harga perolehannya sejak 1990-an. Cadangan lahan perseroan per Desember 2017 sudah mencapai 4.785 ha.
Menariknya, per Juli 2017 cadangan lahan MYRX baru 3.700 ha. Artinya, ada penambahan 1.085 ha dalam waktu lima bulan. Cadangan lahan tersebut tersebar di Maja, Bekasi, Cengkareng, Serpong dan Tigaraksa.
“Kalau menghitung net asset value, Hanson adalah salah satu perusahaan termurah di Indonesia. NAV kita kalau semua lahan dijual dengan rata-rata Rp3 juta per meter persegi saja, itu sudah di atas Rp100 triliun, tetapi kan untuk mencapai itu butuh waktu yang lama,” katanya, dikutip Rabu (8/3/2018).
Benny mengatakan, bila dibandingkan dengan posisi market cap perseroan yang baru Rp12,83 triliun, harga saham perseroan sudah terdiskon tidak kurang dari 85%.
“Saya tahu orang belum sepercaya itu terhadap company ini, banyak analis masih berpikir miring. Buat saya biarin saja, nanti fair value akan terefleksi juga saat orang lihat earning membesar,” lanjutnya.
Benny mengatakan, dirinya akan melakukan segala upaya untuk membesarkan dan meningkatkan kinerja MYRX, sebab harta terbesarnya ada di perusahaan tersebut. Upaya-upaya itu termasuk dalam hal memperoleh pembiayaan, merancang strategi, melobi pemerintah, membangun infrastruktur, dan mencari partner yang terbaik.
Benny mengatakan, setiap langkah yang diambil MYRX saat ini memiliki target yang terukur dengan visi yang besar. Menurutnya, masih banyak deal bisnis yang akan dilakukan MYRX dalam bebepa waktu ke depan, tetapi dirinya masih enggan mengungkapkannya.
“Kalau Anda percaya yang saya lakukan, silahkan beli [saham MYRX], tetapi kalau menurut Anda ini mimpi yang tidak pernah terjadi ya tidak usah beli,” katanya.