Bisnis.com, JAKARTA – Reli indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berlanjut pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Selasa (27/2/2018), mengekor reli bursa saham Amerika Serikat (AS).
Tiga indeks saham acuan di bursa Wall Street menguat lebih dari 1% pada akhir perdagangan Senin (26/2), seiring meredanya kekhawatiran bahwa The Federal Reserve akan terburu-buru menaikkan suku bunganya di bawah kepemimpinan Jerome Powell sebagai Gubernur baru bank sentral AS tersebut.
Indeks Topix hari ini dibuka menguat 0,89% atau 15,81 poin di level 1.790,62 dan berakhir naik 0,88% atau 15,53 poin di level 1.790,34. Dari 2.057 saham pada indeks Topix, 1.197 saham di antaranya menguat, 746 saham melemah, dan 114 saham stagnan.
Saham Nidec Corp. (+4,74%) dan Honda Motor Co. Ltd. (+2,03%) menjadi penopang utama terhadap penguatan Topix pada perdagangan hari ini.
Adapun Nikkei 225 hari ini berakhir menguat 1,07% atau 236,23 poin di level 22.389,86, setelah dibuka dengan kenaikan 238,04 poin di posisi 22.391,67.
Sebanyak 174 saham menguat, 42 saham melemah, dan 9 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham Tokyo Electron Ltd. yang menguat 2,86% menjadi pendorong utama terhadap penguatan Nikkei hari ini, diikuti FANUC Corp. (+1,81%) dan Fast Retailing Co. Ltd. (+0,78%).
Baca Juga
Kedua indeks saham acuan Jepang tersebut mampu menguat bahkan ketika kinerja mata uang yen terapresiasi. Nilai tukar yen terpantau menguat 0,07% atau 0,08 poin ke posisi 106,86 per dolar AS pada pukul 14.17 WIB, setelah dibuka dengan apresiasi tipis 0,01% di posisi 106,93.
Dilansir Bloomberg, indeks Topix menguat untuk hari ketiga dan kembali naik ke kisaran rata-rata pergerakannya dalam 100 hari. Saham perusahaan elektronik dan produsen mobil menjadi pendorong terbesar.
Sementara itu, bursa AS menguat ke kisaran level tertinggi dalam empat pekan pada perdagangan Senin (26/2), sedangkan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun untuk hari ketiga berturut-turut, menyentuh 2,83%.
Pasar selanjutnya akan mencermati testimoni Gubernur baru The Fed, Jerome Powell, di depan Kongres AS yang dimulai pada Selasa (27/2) waktu setempat. Ini adalah agenda awal yang penting bagi Powell sejak mengambil alih posisi Janet Yellen bulan ini.
“The Fed mungkin tidak terburu-buru menaikkan suku bunga saat tekanan inflasi belum meningkat di AS, kecuali untuk harga energi,” kata Kazuhiro Takahashi, pakar strategi ekuitas di
Daiwa Securities Co.
“Spekulasi seputar laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat dan pertumbuhan lebih lambat yang sebelumnya mendorong imbal hasil lebih tinggi telah mereda. Fundamental pasar saham Jepang juga tidak berarti semakin memburuk,” tambahnya.