Bisnis.com, JAKARTA – Logam mulia platinum bergerak mendekati level paladium setelah sekitar 4 bulan kesulitan untuk mengejarnya.
Pada perdagangan Kamis (8/2/2018) pukul 16.45 WIB, harga platinum melemah 4 poin atau 0,41% menjadi US$977,70 per troy ounce. Sepanjang tahun, harga menguat 4,66%.
Sementara itu, harga paladium melemah 2,20 poin atau 0,22% menjadi US$982,35 per troy ounce setelah selama hampir 2 bulan berada di atas level US$1.000 per troy ounce. Secara year to date (ytd), harga melemah 7,41%.
Pergerakan harga platinum dan paladium sepanjang tahun ini telah berbalik dari capaian pada tahun sebelumnya. Platinum telah diguncang oleh turunnya popularitas kendaraan diesel di Eropa yang digunakan untuk mengurangi emisi berbahaya dengan mengalami pertumbuhan hanya 3% pada 2017.
Sementara saudaranya, yaitu paladium pada tahun lalu telah melonjak lebih dari 50% pada peningkatan permintaan kendaraan berbahan bakar bensin di samping adanya kendala pasokan.
“Perdagangan paladium merupakan favorit pada 2017,” kata Stephen Innes, kepala perdagangan Asia Pasifik di Oanda Corp di Singapura.
Baca Juga
Kendati demikian, memasuki 2018, Innes menuturkan bahwa paladium sejauh ini lebih downside daripada platinum dalam waktu dekat.
“Kami melihat platinum lebih bullish dengan bergerak ke level tertinggi sejak 2016 dalam seminggu yang berakhir pada 30 Januari 2018, sedangkan paladium turun ke level terendah sejak November,” lanjutnya.
Refiner Heraus Holding GmbH, penyuling dan pengolah logam mulia milik pribadi terbesar di dunia melihat adanya kondisi rebound pada konsumsi industri dengan prediksi kekurangan yang lebih kecil terjadi pada platinum di tahun ini.