Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Merosot 1,69%

IHSG ditutup merosot 1,69% atau 111,13 poin ke level 6.478,53, setelah dibuka dengan pelemahan 1,28% atau 84,48 poin di level 6.505,19.
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (26/1/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (26/1/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Efek pelemahan bursa saham global turut berimbas pada bursa domestik. Indeks harga saham gabungan hari ini, Selasa (6/2/2018), ditutup melemah lebih dari 1%.

IHSG ditutup merosot 1,69% atau 111,13 poin ke level 6.478,53, setelah dibuka dengan pelemahan 1,28% atau 84,48 poin di level 6.505,19.

Adapun pada perdagangan Senin (5/2), IHSG ditutup melemah 0,59% atau 39,14 poin di posisi 6.589,67. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.426,76– 6.519,29.

Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 58 saham menguat, 330 saham melemah, dan 183 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, seluruh sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, didorong oleh sektor industri dasar yang merosot 3,16%, disusul sektor pertanian dengan pelemahan 2,86%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 1,51% atau 8,99 poin ke level 586,86, setelah pada perdagangan Senin (5/2/) ditutup melemah 0,15% ke posisi 595,85.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menilai, masuknya IHSG ke zona merah murni karena adanya persepsi dari perekonomian dunia, terutama Amerika Serikat. Pasalnya, kinerja para emiten justru menunjukkan sebaliknya.

"Saya katakan bahwa jika hasil perusahaan pada 2017 bagus dan ekonomi bagus, ini semua hanya persepsi sesaat karena fundamental ekonomi dan perusahaan itu bagus," katanya saat menggelar jumpa pers di Gedung BEI, Selasa (6/2/2018).

Dia menjelaskan, saat ini pasar saham di seluruh negara memang tengah terkoreksi. Indonesia, sambungnya, termasuk beruntung karena pelemahan indeks tidak terlalu dalam. Dari data yang dirilis BEI, sampai akhir bulan lalu BEI berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,5%.

Diketahui, hampir seluruh bursa di Asia dan global hari ini terseret ke zona merah, menyusul pelemahan bursa AS di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa inflasi akan memaksa kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut.

Indeks Topix ditutup merosot 4,4% atau 80,33 poin ke level 1.743,41, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup melemah 4,73% atau 1.071,84 poin ke level 21.610,24.

Indeks Shanghai Composite ditutup merosot 3,4% ke level 3.370,65, penurunan harian terbesar sejak Februari 2016. Adapun Indeks Hang Seng ditutup merosot 5,12% atau 1.649,80 ke level 30.595,4.

Di Asia Tenggara, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 2,03%$, indeks SE Thailand turun 1,26%, indeks FTSE Malaysia KLCI melemah 2,19%, sedangkan indeks PSEi Filipina melemah 0,76%.

 

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBRI

-2,65

TLKM

-1,75

BBCA

-1,16

EMTK

-10,77

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

GGRM

+1,10

RMBA

+4,94

TRAM

+2,61

BJBR

+1,75

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper