Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang berada pada zona merah pada perdagangan sesi I dinilai merupakan dampak dari lesunya pasar saham Wall Street.
Pada perdagangan sesi I hari ini, IHSG menurun 162,859 basis poin atau 2,47% ke level 6.426,81. Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji meengatakan pelemahan bursa Wall Street memberikan efek domino ekonomi yang negatif sehingga pelemahan IHSG juga mendapatkan tekanan dari pelemahan bursa di regional Asia.
"Kronologisnya adalah ketika hasil US Nonfarm Payroll pada Jumat lalu di atas ekspektasi para pelaku pasar, memberikan efek pada pelepasan aset di bursa Wall Street dari para pelaku pasar global," jelasnya keepada Bisnis.com, Selasa (6/2/2018).
Menurutnya, pelaku pasar global lebih cenderung memburu dolar AS yang menguat akibat mendapatkan efek hawkish dari hasil positifnya US Nonfarm Payrol.
"Oleh sebab itu, pada waktu yang bersamaan bursa di Wall Street turun signifikan hingga saat ini. Misalnya kita lihat bahwa Dow Jones futures masih melemah 3%," imbuhnya. Faktor lain menurutnya adalah penguatan dollar AS sehingga berdampak pada nikai tukar rupiah.