Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Putusan Dividen Astra (ASII), Simak Rekomendasi Sahamnya

Saham Astra (ASII) ngebut menjelang putusan dividen Rp17 triliun pada Selasa (30/4/2024).
Jelang Putusan Dividen Astra (ASII), ini Rekomendasi Sahamnya. Karyawan melintas di depan logo PT Astra International Tbk./Bloomberg - Dimas Ardian
Jelang Putusan Dividen Astra (ASII), ini Rekomendasi Sahamnya. Karyawan melintas di depan logo PT Astra International Tbk./Bloomberg - Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) terpantau mengalami kenaikan menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Selasa (30/4/2024) pukul 13.00 WIB. Manajemen ASII mengusulkan dividen Rp421 per saham atau sekitar Rp17,04 triliun. 

Mengacu data RTI Business pukul 10.00 WIB atau selama 1 jam perdagangan, saham ASII naik 1,99% atau 100 poin ke level Rp5.125 per saham. Adapun, saham ASII bergerak di rentang Rp4.980 hingga Rp5.150.

Sebanyak 39,81 juta saham ASII diperdagangkan dengan frekuensi 4.250 kali. Alhasil, nilai transaksi tembus Rp202,32 miliar.

Ditinjau secara valuasi, saham ASII memiliki price to earning ratio 6,95 kali, sedangkan price to book value (PBV) sebesar 1 kali, dan market cap Rp207,48 triliun. Meski demikian, secara year-to-date (ytd) saham ASII masih melemah 9,29%.

Menilik kinerja keuangan teranyar per kuartal I/2024, laba bersih ASII turun 14,39% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp7,46 triliun, dibandingkan periode tiga bulan 2023 sebesar Rp8,71 triliun. 

Adapun, laba bersih ASII, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, sebesar Rp8,1 triliun, 5% lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I/2023. Turunnya kinerja ASII merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif Grup. 

Pendapatan ASII juga turun 2,13% menjadi Rp81,2 triliun dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp82,98 triliun. Pendapatan itu disumbang dari berbagai lini bisnis ASII, seperti otomotif, alat berat dan tambang, jasa keuangan, agribisnis, properti, infrastruktur dan teknologi informasi.

Tim Riset RHB Sekuritas mengatakan, segmen otomotif ASII mencatat laba bersih yang lebih rendah sebesar Rp2,7 triliun atau turun-9,1% YoY. 

Hal itu menyusul penurunan volume penjualan mobil pada kuartal I/2024 dengan 120.000 unit, atau turun-20% YoY, dan sedangkan penjualan sepeda motor turun -8% YoY menjadi 1,3 juta unit.

"Sejauh ini, hal ini sejalan dengan pandangan kami. Sementara itu sektor jasa keuangan menjadi pendukung utama, mencatatkan laba bersih sebesar Rp2 triliun atau naik 12% YoY, terutama dari FIF dan asuransi umum," ujar Tim Riset RHB Sekuritas dalam riset, Selasa (30/4/2024).

Sementara itu, laba bersih segmen alat berat dan pertambangan sebesar Rp2,7 triliun atau turun -14,7% YoY, disebabkan oleh penurunan harga batu bara serta penurunan penjualan Komatsu.

"Secara keseluruhan, menurut kami semua kemungkinan buruk sudah diperhitungkan untuk ASII. Valuasi saat ini sebesar 6,5 kali 2024 [price earning] PE dengan tambahan imbal hasil dividen 8% hingga 10% menarik bagi emiten konglomerasi ini," pungkasnya. 

Alhasil, berkaca pada kinerja kuartal I/2024 tersebut, RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy untuk ASII dengan target harga di Rp6.100 per saham.

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova merekomendasikan speculative buy untuk saham ASII di area Rp4.600 hingga Rp4.750.

"Target harga saham ASII berada di Rp5.100, Rp5.400, Rp5.600, dan Rp5.750. Sementara itu level proteksi di Rp4.600," ujar Ivan dalam riset.

 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper