Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Berakhir Anjlok Lebih dari 3%

Harga karet berakhir anjlok lebih dari tiga persen pada perdagangan hari ini, Senin (29/1/2018), akibat tertekan laporan naiknya cadangan karet China.
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berakhir anjlok lebih dari tiga persen pada perdagangan hari ini, Senin (29/1/2018), akibat tertekan laporan naiknya cadangan karet China.

Harga karet untuk pengiriman Juni 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup anjlok 3,42% atau 7 poin ke level 197,60 yen per kilogram (kg).

Sebelumnya harga karet kontrak Juni dibuka dengan pelemahan 0,44% atau 0,9 poin di posisi 203,70, setelah pada perdagangan Jumat (26/1/2018) berakhir menguat 0,44% atau 0,9 poin di posisi 204,60.

Menurut Gu Jiong, Analis dari broker komoditas Yutaka Shoji, pelemahan harga karet hari ini dipengaruhi oleh meningkatnya cadangan karet di China.

Berdasarkan data Shanghai Futures Exchange, cadangan karet China meningkat 0,9% menjadi 419,310 ton pada pekan lalu, level tertinggi sejak 16 November 2017.

Sementara itu, berdasarkan data Rubber Trade Association of Japan, cadangan karet di pergudangan Jepang naik 0,2% menjadi 12.294 metrik ton pada 10 Januari 2018 dibandingkan dengan tingkat yang dicapai pada periode sebelumnya.

Harga karet tertekan bahkan ketika kinerja mata uang yen melemah. Nilai tukar yen terpantau melemah 0,37% atau 0,40 poin ke posisi 108,96 per dolar AS pada pukul 14.54 WIB, setelah pada Jumat (26/1) berakhir menguat 0,78% di posisi 108,56.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Juni 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

29/1/2018

197,60

-3,42%

26/1/2018

204,60

+0,44%

25/1/2018

203,70

-0,20%

24/1/2018

204,10

-1,21%

23/1/2018

206,60

-1,24%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro