Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor tertingginya di hari kelima berturut-turut sekaligus menembus level 6.500 untuk pertama kalinya pada perdagangan Senin (22/1/2018).
Kemarin, IHSG ditutup menguat 0,15% atau 9,63 poin ke level 6.00,53, level penutupan tertinggi sepanjamg masa. Angka IHSG kemarin dibuka dengan kenaikan sebesar 0,07% atau 4,49 poin di level 6.490.90. Pada perdagangan Jumat (19/1), IHSG juga berakhir menguat 0,28% atau 18,23% di level 6.490,90.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di kisaran level 6.484,12—6.529,20. Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini, 197 saham menguat, 151 saham melemah, dan 223 saham terpantau stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor tambang yang naik 2,54, disusul sektor pertanian dengan penguatan 1,28%.
Sementara itu, lima sektor lainnya melemah dan menahan penguatan IHSG lebih lanjut, didorong sektor aneka industri yang turun 0,98% dan industri dasar yang melemah 0,94%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,245 atau 1,42 poin ke level 593,16 setelah pagi tadi dibuka menguat 0,1% di level 592,34.
Sementara itu, mayoritas indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak di zona hijau dengan indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,24%, indeks FTSE Straits time singapura menguat 0,4%, dan indeks PSEi Filipina naik 0,39%. Adapun indeks SE Thailand turun 0,06%.
Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 membukukan rebound di detik akhir perdagangan dan ditutup menguat masing-masing 0,12% dan 0,03%.
Vice President Research Department Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya mengemukakan IHSG saat ini bergerak dalam rentang wajar dengan potensi naik yang cukup besar.
Kenaikan akan terlihat bertahan jika hingga penutupan masih dapat bertahan di atas resistance inflow dengan dukungan capital inflow.
“Sedangkan jika hal tersebut belum dapat dicapai, maka potensi untuk masih bertahan dalam rentang konsolidasi masih akan dilalui oleh IHSG dalam beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG berpotensi menguat,” ungkap William.
Sementara itu, Analis PT Erdikha Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro mengungkapkan saat ini indeks berada di wilayah yang cukup berisiko, dan investor disarankan untuk waspada dengan potensi profit taking.
“Pada perdagangan hari ini (23/1) jika indeks tidak berhasil menembus level resisten 6.500 maka besar kemungkinan short term trend akan mulai mengarah ke bearish. Rentang pergerakan indeks hari ini 6.487—6.528 dengan saham yang perlu diperhatikan yaitu AALI, TLKM, ASII, ICBP, dan ISAT,” ungkap Hendri.