Bisnis.com, JAKARTA -- Happy Hapsoro mengurangi kepemilikan saham PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) sebanyak 500 juta lembar. Lewat aksi itu, Hapsoro yang merupakan pengendali perseroan masih memiliki sebanyak lebih dari 693,49 juta lembar.
Lewat aksi divestasi itu, pangsa kepemilikan saham RAJA yang dimiliki Hapsoro turun dari 28,23% menjadi 16,41%. Hal itu terekam dalam laporan kepemilikan efek per tanggal 3 Juli 2025.
Sebagai infomasi, Hapsoro sebagaimana termuat dalam laporan tahunan RAJA adalah pemegang saham utama dan pengendali perseroan.
Sejalan dengan aksi Hapsoro, PT CGS International Sekuritas Indonesia masuk sebagai pemegang saham di atas 5% dengan lantaran menampung 500 juta lembar saham RAJA. Dengan kata lain, CGS International Sekuritas Indonesia kini mengantongi 11,83% saham RAJA.
Tidak disebutkan nilai transaksi yang terjadi antara kedua pihak. Namun, jika berkaca dari pedagangan saham RAJA per tanggal 3 Juli 2025 yang diperdagangkan pada kisaran Rp2.330 per lembar, nilai transaksi diperkirakan di atas Rp1,1 triliun.
Selain kedua nama di atas, pemegang saham RAJA di atas 5% lainnya ialah Sentosa Bersama Mitra yang memiliki 1,52 miliar lembar atau setara 36,07% dan PT Basis Utama Prima yang memiliki 503,17 juta lembar saham RAJA atau setara 11,90%.
Baca Juga
Dari sisi kinerja, emiten minyak dan gas yang terafiliasi dengan Happy Hapsoro, ini membukukan penurunan laba meski pendapatan perseroan bertumbuh sepanjang kuartal I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, RAJA mengantongi pendapatan US$66,08 juta sepanjang 3 bulan pertama tahun ini. Pendapatan RAJA tumbuh 7,21% year-on-year (YoY) dari US$61,64 juta pada kuartal I/2024.
Sepanjang Januari—Maret 2025, pendapatan RAJA bersumber dari penjualan gas US$36,62 juta, lifting migas US$13,24 juta, jasa pengangkutan migas US$8,22 juta, pendapatan toll fee US$1,89 juta, operating maintenance US$1,39 juta, pendapatan gas compressor US$471.477, dan lain-lain US$4,22 juta.
Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan RAJA meningkat dari US$45,46 juta pada kuartal I/2024 menjadi US$47,34 juta pada kuartal I/2025. RAJA juga mencatat beban bunga US$2,22 juta, serta beban umum dan administrasi US$4,79 juta.
Di sisi profitabilitas, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih RAJA merosot menjadi US$6,72 juta pada kuartal I/2025. Capaian itu lebih rendah 6,59% YoY dari US$7,2 juta pada kuartal I/2024.
Dengan asumsi kurs Rp16.588 per dolar AS, laba bersih RAJA pada kuartal I/2025 setara dengan Rp111,59 miliar.
----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.