Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah Usai RI Kena 32% Tarif Trump, Saham BBCA, BMRI, hingga BREN Memerah

IHSG dibuka merosot pada Selasa (8/7/2025), di tengah kecenderungan investor untuk wait and see menjelang berakhirnya tenggat tarif Trump dan saham IPO.
Karyawan melihat grafik perdagangan saham di Jakarta, Selasa (1/7/2025). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melihat grafik perdagangan saham di Jakarta, Selasa (1/7/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka merosot pada pagi ini, Selasa (8/7/2025), di tengah kecenderungan investor untuk wait and see menjelang berakhirnya tenggat tarif Trump dan listing sejumlah saham IPO. 

Berdasarkan data RTI Business, IHSG turun 11,91 poin atau 0,17% ke level 6.889,01 pada pembukaan perdagangan hari ini. IHSG bergerak di rentang 6.886,6 hingga 6.894,57. 

Sebanyak 150 saham menguat, 112 saham melemah, dan 222 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.123,85 triliun.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,52% atau 26,3 poin ke level 6.900 pada Senin (7/7/2025). Di level itu, IHSG melemah 2,53% year-to-date (YtD) dibarengi oleh net buy asing Rp56,58 triliun. 

Dalam perdagangan hari ini, pelemahan IHSG dipicu oleh saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang melemah 0,87% ke level Rp8.550, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 0,21% ke level Rp4.730, dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) terdepresiasi 0,43% ke level Rp5.800 per saham. 

Di sisi lain, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik tipis 0,89% ke level Rp8.475, saham PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) melonjak 6,85% ke level Rp780, dan saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 2,41% ke posisi Rp2.980 per saham. 

Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyampaikan IHSG kemarin ditutup naik 0,52%, tapi masih disertai dengan net sell asing sekitar Rp271 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBCA, ICBP, BRMS, dan ANTM.  

IHSG berpotensi mencoba break resistance 6.900 setelah pengumunan tarif Trump dirilis. Tarif untuk Indonesia tidak berubah yakni 32%, sama seperti yang diumumkan April lalu. 

“Tetapi, jika IHSG gagal break resistance di 6.900, maka potensi koreksi ke range 6.780-6.850,” tulisnya dalam riset. 

Pada hari ini, IHSG diproyeksi bergerak pada rentang support 6.780–6.850 dan resistance 6.950–7.000. BNI Sekuritas merekomendasikan saham BBCA, CUAN, PTMP, MBMA, ANTM, dan PGEO sebagai ide trading pada hari ini. 

Dalam riset terpisah, Tim Analis Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerak di rentang resistance 7.000, pivot 6.900, dan support 6.800 pada hari ini. 

Investor dinilai cenderung bersikap wait and see, di tengah meningkatnya kondisi ketidakpastian seiring dengan semakin dekatnya dengan batas waktu pemberlakukan tarif Trump pada 9 Juli, serta potensi kenaikan tarif lebih tinggi pada 1 Agustus 2025. Indonesia telah mendapatkan surat dari Presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 32% mulai 1 Agustus 2025 dan tarif transshipment lebih tinggi.

Jika Indonesia memberlakukan tarif balasan kepada AS, maka tarif Indonesia juga akan dinaikkan. Sebaliknya jika Indonesia atau perusahaan dari Indonesia memproduksi produk di AS tidak akan dikenakan tarif. Hal ini berpotensi menjadi faktor negatif di bursa di saat pasar berekspektasi adanya penurunan tarif. 

Selain itu, investor menantikan dirilisnya indeks Consumer Confidence bulan Juni 2025 (8/7/2025) dan listing sejumlah saham IPO.

"Secara teknikal, meskipun ada indikasi IHSG berpeluang mengalami technical rebound, tetapi belum didukung oleh volume yang kuat."

Jika IHSG dapat bertahan di atas level 6.900, ada potensi terjadi rebound lanjutan jika disertai dengan kenaikan volume. Namun, jika IHSG gagal bertahan di atas 6.900, diperkirakan IHSG akan kembali menguji level support di 6.800.

Saham PTRO, BREN, SRTG, ASII, TLKM, dan BBRI menjadi rekomendasi Phintraco Sekuritas pada perdagangan hari ini.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper