Proyek itu antara lain Jakarta International Velodrome Rawamangun dan Jakarta International Equestrian Park Pulomas. Sampai akhir Oktober 2017, pekerjaan konstruksi Velodrome telah mencapai 65% dan ditargetkan akan selesai pada Juni 2018.
Di proyek tersebut, konsorsium Wika Gedung dipercaya oleh PT Jakarta Propertindo selaku pemilik proyek sebagai kontraktor pelaksana untuk mengerjakan pekerjaan bangun dan desain dengan nilai proyek sebesar Rp665 miliar
“WIKA Gedung sebagai perusahaan kontruksi bangunan gedung yang telah berpengalaman, optimistis dapat menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu dengan tetap mengutamakan kualitas berstandar internasional,” kata Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2017).
Velodrome Rawamangun yang berlokasi di Jalan Pemuda Rawamangun No. 17, Pulo Gadung, Jakarta Timur ini dibuat multifungsi dengan beberapa fasilitas olahraga lainnya.
Velodrome tersebut didesain tidak hanya digunakan untuk menggelar pertandingan balap sepeda saja, tetapi juga dirancang khusus sebagai arena futsal, bulu tangkis serta cabang olahraga lainnya di bagian tengah perlintasan sepeda.
Proyek ini dibalut dengan atap menggunakan kerangka baja dilapisi membran dan menggunakan kayu yang diimpor dari Siberia untuk perlintasan (track) balap sepeda dengan lingkar panjang sekitar 250 meter, lebar 5,5 meter dengan kapasitas daya tampung 3.000 tempat duduk serta memiliki sertifikat standard dari Federasi Balap Sepeda Dunia, Union Cycliste Internationale (UCI).
Proyek ini disebut nantinya akan menjadi salah satu icon olahraga Indonesia khususnya di Jakarta dan diklaim setara dengan velodrome–velodrome lain yang digunakan dalam ajang olimpade.
Selain Velodrome, Wika Gedung juga membangun Jakarta International Equestrian Park Pulomas dimana perkembangan pembangunan dari arena ketangkasan berkuda Pulomas tersebut sudah mencapai 86%.
Wika Gedung selaku kontraktor utama mendapatkan penunjukan pembangunan proyek ini dari PT Pulo Mas Jaya dengan lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, MEP dan landscape dengan nilai kontrak (porsi perseroan) sebesar Rp261 milyar (di luar PPN).
Manajer Proyek Khomensyah Nasution mengatakan pembangunan Equestrian Park di atas lahan seluas 407.000 meter persegi (m2), akan menampung sedikitnya 144 unit kandang kuda. “Arsitektur bangunan tribunnya iconic seperti kuda melompat,” kata Khomensyah.