Bisnis.com, JAKARTA – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) menjual kepemilikan aset panas bumi yang dimiliki perseroan melalui PT Darajat Geothermal Indonesia ke Star Energy Geothermal B.V dan PT Barito Pacific Tbk. senilai US$30,14 juta.
Direktur PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. Naga Waskita mengungkapkan pada 27 September 2017, perseroan telah menyelesaikan penjualan 95% saham perseroan di PT Darajat Geothermal Indonesia ke Star Energy Geothermal B.V. Sisanya, sebanyak 4,998% saham PT Darajat Geothermal Indonesia dijual ke PT Barito Pacific Tbk. (BRPT).
“Perseroan akan mengakui penjualan investasi pada PT Darajat Geothermal Indonesia sebesar US$30,14 juta,” katanya dalam keterbukaan informasi akhir pekan lalu.
Selain itu, perseroan juga telah menyelesaikan penjualan 5% saham perseroan di PT Star Energy Geothermal Suoh Sekincau ke BRPT dengan nilai US$325.000.
Direktur Utama PT Barito Pacific Tbk. Agus Salim Pangestu mengungkapkan kinerja semester I/2017 yang positif tersebut menunjukkan bahwa Barito Pacific Group berada dalam performa terbaik, serta menjadi modal utama perseroan dalam merealisasikan berbagai rencana ekspansi ke depan.
Perseroan mengungkapkan pada saat ini terdapat berbagai rencana ekspansi bisnis yang tengah dilaksanakan perseroan, di antaranya akuisisi Star Energy Group. Untuk mengakuisisi perusahaan energi tersebut, Barito Pacific telah melakukan pembayaran uang muka sebesar US$235 juta.
“Perseroan menargetkan akuisisi saham Star Energy ini akan selesai pada kuartal I/2018,” katanya.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari proses akuisisi tersebut, pada 27 September 2017, Barito Pacific telah melakukan transaksi pembelian 4,998% saham PT Darajat Geothermal Indonesia (DGI) dari PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) senilai US$1,51 juta. Perseroan juga telah membeli 5% saham PT Star Energy Geothermal Suoh Sekincau dari ANJT senilai US$325.000.
Dalam laman resmi Star Energy, aset panas bumi Darajat dikelola oleh Star Energy Geothermal Darajat II Limited yang bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
Baik aset panas bumi Darajat maupun Suoh Sekincau duluya merupakan aset panas bumi milik Chevron. Namun, pada Maret 2017 Chevron mengumumkan telah menyelesaikan penjualan aset panas bumi di Indonesia ke konsorsium Star Energy.
