Bisnis.com, JAKARTA— Hingga Februari 2017, kontrak baru yang berhasil dikantongi PT Wijaya Karya Persero Tbk. (WIKA) mencapai Rp9,389 triliun atau telah mencapai 21,71% dari target kontrak baru di tahun 2017 sebesar Rp43,245 triliun.
Adapun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai kontrak tersebut naik 336,61%.
Direktur Keuangan WIKA A.N.S. Kosasih menyatakan perseroan memiliki kondisi keuangan yang sehat sehingga optimiatia mampu mendanai pemenuhan kontrak-kotrak yang dihadapinya. Perseroan juga sedang memroses beberapa terobosan keuangan bisa memperkuat kemampuan WIKA untuk melaksanakan proyek-proyeknya.
Dia menilai, setelah berhasil menggalang dana rights issue sebesar Rp6,15 triliun, WIKA memiliki kesehatan keuangan yang sangat baik.
“Jika posisi tersebut kami leverage 3 kali hingga 3,5 kali, kami akan memiliki pendanaan sebesar Rp21 triliun hingga Rp28 triliun. Ditambah, dengan revenue yang telah dicapai di akhir 2016 dan akan kami capai di 2017 ini niscaya cukup untuk menjalankan proyek-proyek yang telah kita canangkan di tahun ini’, ujar Kosasih dalam keterangan resmi, Kamis (23/2/2017).
Awal tahun ini, perseroan juga sedang dalam tahap akhir proses kredit dan dapat dipastikan akan berhasil menggalang dana pinjaman sindikasi sebesar Rp5 Triliun dengan jangka waktu 3 tahun dan tingkat bunga yang sangat kompetitif. Setelah itu, perseroan akan langsung memroses penerbitan obligasi perseroan untuk pertama kalinya.
Perseroan menargetkan akan menerbitkan obligasi sekitar Rp5 triliun hingga Rp10 triliun dengan jangka waktu minimal 5 tahun hingga 10 tahun.
“WIKA juga telah mendapatkan rating Perseroan yang sangat baik dari salah satu lembaga pemeringkat internasional di mana peringkat WIKA jauh di atas perusahaan-perusahaan sejenis di industri. Kami yakin obligasi kami akan memperoleh peringkat yang minimal sama atau lebih baik lagi,” tambah Kosasih.