Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan pasar uang hari ini, Jumat (2/12/2016) tertuju pada aksi doa bersama yang dipusatkan di Monas.
“Fokus hari ini tertuju ke aksi demonstrasi, yang diharapkan berlangsung damai. Hal ini bisa mendorong sentimen positif pada rupiah, walaupun kekhawatiran atas kerusuhan masih tersisa,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (2/12/2016).
Dia mengemukakan Inflasi yang naik, dan diperkirakan terus berada di tren naik hingga 2017, memberikan ruang pemangkasan suku bunga acuan yang terbatas. Walaupun dampaknya terhadap rupiah belum tentu negatif.
Sementara itu, ujarnya, indeks dolar erus terkoreksi seiring dengan penguatan tajam harga minyak mentah.
Indeks dolar AS yang sempat bangkit menjelang data NFP AS malam nanti yang diperkirakan naik, turun hingga 0,45% pada penutpan perdagangan Senin.
“Kekhawatiran terhadap hasil referendum Italia hari minggu mendatang yang berhasil mendorong naik imbal hasil obligasi pemerintah Italia ke atas 2%, juga tidak mampu dorong penguatan dolar,” kata Rangga.