Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Masuk Tren Penguatan

Harga emas berjangka hampir menyentuh level tertinggi sepanjang sepekan terakhir. Penguatan harga emas, didorong oleh pelemahan dolar AS pascarilis data nonfarm payroll AS yang lebih rendah dari ekspektasi.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka hampir menyentuh level tertinggi sepanjang sepekan terakhir. Penguatan harga emas, didorong oleh pelemahan dolar AS pascarilis data nonfarm payroll AS yang lebih rendah dari ekspektasi.

Pada perdagangan Senin (5/9/2016) pukul 17.50 harga emas Comex kontrak Desember 2016 naik 4 poin atau 0,4% menjadi US$1.330,7 per troy ounce. Sepanjang tahun ini, emas Comex naik 25,01% dari posisi US$1.064 per troy ounce. 

Gavin Wendt, Direktur dan Analis Sumber daya Senior di MineLife Pty di Sydney rilis dari data payrolls dan tiba-tiba lemahnya data manufaktur AS telah mengangkat keraguan lebih lanjut tentang kekuatan ekonomi dan juga The Fed suku bunga. Dia mengatakan komoditas logam akan terus mendapatkan keuntungan baik di AS, maupun seluruh dunia.

Prediksi kenaikan tingkat suku bunga The Fed untuk bulan ini tergelincir menjadi 32% dari 42 % sepekan sebelumnya, sementara prediksi pengetatan kebijakan pada Desember turun 6 poin persentase menjadi 59%. Kepala Perdagangan Logam Mulia Marex Spectron David Govett mengungkapkan saat ini kondisi pasar masih sangat rentang dan sangat tergantung dengan kondisi dolar.

David memproyeksikan harga emas berjangka akan berada pada level US$1.310--US$1.350 per troy ounce. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg,  harga emas di exchange traded funds yang menguat disebabkan penambahan 0,6 metrik ton untuk 2,017.2 ton pada Jumat. Sementara itu, harga perak di London turun 0,3% menjadi US$19,38 per ounce, platinum naik 0,5% dan paladium tertekan 0,2% pada perdagangan kemarin.

Selain emas, harga tembaga berjangka juga terpantau menguat seiring seiring pelemahan dolar AS pasca rilis data payroll AS yang lebih rendah dari ekspektasi dan menurunkan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed (Fed Funds Rate/FFR). Namun, penguatan tembaga tersebut dibatasi oleh kelebihan suplai dalam jangka pendek yang mengancam pasar tembaga global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper