Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham pasar negara-negara berkembang dilaporkan menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (27/7/2016), menuju level tertinggi dalam 11 bulan.
Bursa emerging market menguat di tengah tanda-tanda bahwa bank sentral AS dan Jepang akan terus memperkuat perekonomian negara tersebut. Hal ini menopang permintaan untuk aset negara berkembang yang berisiko.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, indeks MSCI Emerging Markets membukukan penguatan tertajam dalam sepekan menjelang keputusan bank sentral AS Federal Reserve serta pertemuan Bank of Japan pada 29 Juli.
The Fed diperkirakan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya saat ini, sementara para ekonom memprediksi BoJ akan melakukan langkah pelonggaran.
Di sisi lain, bursa saham dan mata uang Indonesia menguat seiring laporan pengumuman reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo dalam hal penggantian beberapa posisi dalam kementerian.
Di antara beberapa menteri pengganti adalah Sri Mulyani Indrawati, sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pelaksana World Bank, yang saat ini kembali ditunjuk sebagai Menteri Keuangan.
“(Kinerja) bursa saham tidak seburuk itu, sehingga secara keseluruhan pasar akan melihat penawaran pada aset-aset Asia, mendukung pergerakan nilai mata uang di kawasan tersebut. Semua orang masih berhati-hati dan menanti FOMC (keputusan rapat The Fed),” ujar Sook Mei Leong, Kepala Riset Pasar Global Asia Tenggara Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di Singapura.