Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selangkah Lagi Medco Energi (MEDC) Milik Arifin Panigoro Kuasai Newmont

Selangkah lagi, perusahaan minyak dan gas milik Arifin Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk. menguasai 76% saham PT Newmont Nusa Tenggara dengan nilai US$2,2 miliar setara Rp30 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA--Selangkah lagi, perusahaan minyak dan gas milik Arifin Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk. menguasai 76% saham PT Newmont Nusa Tenggara dengan nilai US$2,2 miliar setara Rp30 triliun.

Komisaris Utama PT Medco Energi Internasional Tbk. Muhammad Lutfi belum bersedia berkomentar terkait rampungnya penandatanganan pembelian saham Newmont. Mantan Menteri Perdagangan itu mengaku terikat perjanjian non disclosure agreement.

"Negosiasi masih belum selesai, masih berlangsung," ujarnya saat dikonfirmasi Bisnis melalui sambungan telepon, Senin (20/6/2016).

Saat ini, komposisi saham NNT dikempit oleh Nusa Tenggara Partnership B.V. sebesar 56%, PT Multi Daerah Bersaing sebesar 24%, PT Pukuafu Indah sebesar 17,8%, dan PT Indonesia Masbaga sebesar 2,2%. Sedangkan, sebesar 7% saham Nusa Tenggara Partnership B.V, tengah dalam proses divestasi kepada pemerintah Indonesia.

Memang, Mendag era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu sempat bertandang ke Istana Negara pada 28 Maret 2016. Selama sekitar 1,5 jam, Lutfi yang ditemani oleh Arifin Panigoro dan Hilmi Panigoro berbincang tertutup dengan Presiden Joko Widodo untuk membicarakan akuisisi Newmont.

Saat itu, saham emiten bersandi MEDC melambung hingga 13,27%. Lonjakan saham MEDC menyusul pada November 2015 ketika Arifin Panigoro menyatakan keinginan untuk mengakuisisi 76% saham Newmont dan membuat peningkatan harga 12,07%.

Perdagangan Senin (20/6/2016), saham MEDC pun kembali ditutup menguat 8,57% sebesar 120 poin ke level Rp1.520 per lembar. Sepanjang tahun berjalan, saham MEDC memberikan return 91,19% dengan kapitalisasi pasar Rp5,09 triliun.

Dua aksi korporasi tengah dirancang oleh Medco. Perseroan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 3,04 miliar lembar dengan target perolehan dana Rp4,65 triliun.

Dana hasil rights issue itu sebesar 70% akan digunakan untuk refinancing dan 30% bagi kebutuhan modal kerja. Perseroan juga tengah merancang penawaran umum berkelanjutan (PUB) II dengan nilai Rp5 triliun.

Tahap pertama, obligasi yang dirilis senilai Rp1,5 triliun. Dana dari emisi obligasi sebesar 70% juga bakal dialokasikan untuk refinancing dan sisanya bagi kebutuhan modal kerja dan rencana akuisisi.

Bila menilik dalam laporan keuangan yang terakhir dirilis Medco, total utang perseroan membengkak 33,26% menjadi US$1,58 miliar dari US$1,18 miliar.

Membengkaknya total utang perseroan terjadi lantaran pinjaman perbankan jangka panjang setelah dikurangi dengan biaya jatuh tempo dalam satu tahun meroket tajam. Pada periode 2015, utang itu melesat 66,75% menjadi US$908,21 juta dari tahun sebelumnya US$544,66 juta.

Posisi total utang terhadap ekuitas Medco Energi hingga akhir tahun lalu mencapai 2,25 kali. Total utang bank MEDC per 31 Desember 2015 mencapai US$1,08 miliar yang terdiri dari jatuh tempo tahun ini US$179,5 juta dan jangka panjang US$908,21 juta.

Hilmi Panigoro, Direktur Utama Medco Energi, belum lama ini menyebutkan perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/Capex) senilai US$50 juta. Belanja modal itu akan digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi gas blok A di Aceh.

Perseroan memastikan akan merogoh kas internal dan pinjaman dari perbankan untuk kebutuhan belanja modal 2016. Hingga akhir tahun lalu, saldo kas dan setara kas mencapai US$463,17 juta, melonjak 124% dari akhir tahun sebelumnya US$206,63 juta.

Terpisah, Direktur PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee, menilai akuisisi Newmont bakal mendukung kinerja Medco secara konsolidasian. Dalam outlook keuangan dan operasi Newmont tahun ini, produksi emas di Tambang Batu Hijau yang dioperasikan oleh Newmont diproyeksi mencapai 525.000 ounce hingga 575.000 ounce. Sebanyak 250.000 ounce hingga 275.000 ounce bakal diatribusikan kepada entitas induk Newmont.

Begitu pula dengan produksi tembaga yang diproyeksikan mencapai 170.000 ton hingga 190.000 ton. Dari jumlah tersebut, 80.000 ton sampai 100.000 ton akan diatribusikan ke perusahaan induk.

"Newmont mengantongi laba, akhirnya nanti laba Medco Energi juga akan melonjak.  Tentu akan menguntungkan bagi Medco, meski akuisisi menggunakan pinjaman," tuturnya.

Akuisisi saham Newmont yang menggunakan dana pinjaman dinilai sebagai aksi berani yang dilakukan oleh manajemen Medco. Tentu, pertaruhan kinerja Medco setelah akuisisi akan menjadi jaminan untuk pembayaran utang.

Meski tidak inline dengan core business Medco di bidang minyak dan gas, akuisisi Newmont diproyeksi bakal menguntungkan. Pasalnya, Grup Bakrie juga telah lama ingin mengakuisisi kepemilikan saham Newmont meski tak kunjung berhasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper