Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menerbitkan SUN melalui lelang dengan target penerbitan senilai Rp12 triliun dari lima seri SUN yang ditawarkan kepada investor pada hari ini, Selasa (7/6/2016).
Dari lelang sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp9,99 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp14,68 triliun. Pemerintah pada APBN Perubahan (APBN-P) 2016 berencana untuk menambah jumlah neto penerbitan utang sebesar Rp57,75 triliun guna mengantisipasi resiko pelebaran defisit tahun 2016 sehingga total penerbitan neto Surat Berharga Negara naik menjadi Rp384,98 triliun.
Sementara itu secara teknikal, kenaikan harga SUN yang terjadi dalam dua hari terakhir telah mendorong harga SUN memasuki tren kenaikan harga. “Sehingga kami perkirakan dalam jangka pendek kenaikan harga SUN masih berpeluang terjadi di tengah menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika,” katanya dalam riset, Selasa (7/6/2016)
Dengan kondisi tersebut, investor disarankan untuk tetap mencermati pergerakan harga SUN dengan melakukan strategi trading memanfaatkan momentum kenaikan harga SUN. Ketidakpastian masih ada mengingat pada pidato yang disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral Amerika, Janet Yellen, bahwa ekonomi Amerika masih begerak positif sehingga kenaikan suku bunga masih memungkinkan untuk dinaikkan meskipun tidak disampaikan kapan kenaikan suku bunga tersebut akan dilakukan.
Sementara dari pasar surat utang global, imbal hasilnya pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami kenaikan. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 1,736% demikian juga pada surat utang Jerman (Bund) yang ditutup naik pada level 0,084%.