Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Pajak Penghasilan Tangguhan, Laba Bersih TBIG Naik 82%

Penaikan laba bersih terjadi karena emiten sewa menara berkode saham TBIG itu pada kuartal I tahun ini mendulang manfaat pajak penghasilan tangguhan sebesar Rp511,92 miliar, melonjak 412,33% dari kuartal I/2015 (year-on-year/ y-o-y).
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Laba bersih PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. pada kuartal I/2016 meningkat 82% menjadi Rp746,67 miliar dari kuartal I tahun lalu.

Penaikan laba bersih terjadi karena emiten sewa menara berkode saham TBIG itu pada kuartal I tahun ini mendulang manfaat pajak penghasilan tangguhan sebesar Rp511,92 miliar, melonjak 412,33% dari kuartal I/2015 (year-on-year/ y-o-y).

Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan pada kuartal I tahun ini turun 26,1% y-o-y menjadi Rp278,87 miliar.

Penurunan tersebut terjadi karena meningkatnya beban keuangan bunga sebesar 29%, dicatatkannya beban pajak atas penilaian kembali aset pada kuartal I tahun ini sebesar Rp80,3 iliar, dan lainnya bersih yang meningkat 162%.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit pada Rabu (18/5/2016) pendapatan TBIG pada tiga bulan pertama tahun ini meningkat 8,96% y-o-y menjadi Rp901,5 miliar.

Penyumbang terbesar pendapatan pada kuartal I/2016 yakni PT Telekomunikasi Selular, sebesar 39,64%.

Selanjutnya, PT Indosat Tbk. berkontribusi 23,80% dan PT XL Axiata Tbk. menyumbang 14,38%.

EBITDA pada kuartal I tahun ini sebesar Rp784,4 miliar.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, TBIG menambah 662 penyewaan secara organik, terdiri dari 339 menara dan 323 kolokasi.

Per 31 Maret 2016 perseroan memiliki 20.415 penyewaan dan 12.689 site telekomunikasi.

Site telekomunikasi terdiri dari 11.697 menara telekomunikasi, 933 shelter-only, dan 59 jaringan DAS.

Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 19.423, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,66.

CEO PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. Hardi Wijaya Liong mengatakan seiring dengan operator telekomunikasi yang ekspansi layanan 4G dan meningkatnya penetrasi ponsel pintar, perseroan memprediksi ada lebih banyak permintaan data.

"Hal ini akan menghasilkan peningkatan ekspansi jaringan dan para pelanggan kami. Karena itu, akan lebih banyak permintaan untuk ruang menara yang berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan penyewaan," tulis Hardi dalam siaran pers, Rabu, (18/5/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper