Bisnis.com, JAKARTA – Karena rugi kurs dan beban bunga meningkat, rugi bersih PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) pada 2015 naik 13,23% menjadi Rp1,56 triliun.
Rugi bersih emiten jasa telekomunikasi code divison multiple access (CDMA) itu membengkak dari tahun sebelumnya karena, salah satunya, rugi kurs mata uang asing bersih pada 2015 melonjak 148% dari 2014 menjadi Rp261,92 miliar.
Beban bunga dan keuangan lainnya pada 2015 yang naik 13% year-on-year/ y-o-y menjadi Rp407,35 miliar serta lain-lain bersih yang melesat 525% turut membebani bottom line.
Berdasarkan laporan keuangan 2015 yang terbit pada Jumat, (1/4/2016), jumlah beban usaha FREN pada 2015 naik 11% y-o-y menjadi Rp4,36 triliun.
Adapun, pendapatan pada 2015 naik hanya 2,41% dari tahun sebelumnya menjadi Rp3,03 triliun. Alhasil, rugi usaha FREN pada 2015 naik 37% y-o-y menjadi Rp1,33 triliun.
Dari sisi pendapatan, jasa telekomunikasi FREN pada 2015 naik 2,7% dari 2014. Rinciannya, jasa telekomunikasi data naik 3,7%, percakapan turun 0,3%, pesan singkat merosot 10%, abonemen naik 28%, dan lain-lain naik tipis 2,5%.
Sementara, pendapatan dari jasa interkoneksi pada 2015 melorot 6,84% y-o-y. RInciannya, domsetik turun 2,5% dan jelajah internasional longsor 44%.