Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sarana Menara Nusantara Tbk. mendulang laba bersih pada 2015 sebesar Rp2,96 triliun, melesat 168,97% dari tahun sebelumnya Rp1,1 triliun.
Salah satu pendorong penaikan laba bersih yakni turunnya biaya keuangan. Emiten sewa menara berkode saham TOWR itu mendulang penurunan biaya keuangan pada 2015 sebesar 34,25% menjadi Rp562,51 miliar dari 2014 (year-on-year/ y-o-y).
Laba bersih juga disokong meningkatnya pendapatan keuangan neto sebesar 78,27% y-o-y.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit pada Rabu, (20/4/2016), laba usaha Sarana Menara Nusantara pada 2015 meningkat 87,38% y-o-y menjadi Rp4,51 triliun.
Laba usaha meningkat akibat dibukukannya penaikan nilai wajar properti investasi sebesar Rp1,63 triliun pada 2015 dari tahun sebelumnya yang mencetak penurunan nilai wajar properti investasi sebesar Rp266,22 miliar.
Sementara itu, pendapatan unit usaha Grup Djarum tersebut pada 2015 meningkat 8,86% menjadi Rp4,47 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,1 triliun.
Penyumbang terbesar pendapatan pada 2015 yakni PT Hutchison 3 Indonesia, sebesar 38%. Diikuti PT Telekomunikasi Selular dan PT XL Axiata Tbk. yang masing-masing menyumbang 20%.
Per 31 Desember 2015 total aset TOWR sebesar Rp21,42 triliun, menanjak 23,93% dari 31 Desember 2014.
Hingga akhir 2015, PT Sapta Adhikari Investama memegang 32,72% saham dalam TOWR, sedangkan masyarakat mengusai 67,28%.
Porsi kepemilikan masyarakat membesar seiring tidak adanya lagi kepemilikan Pershing LLC Main Custody. Per akhir 2014 Pershing mengantongi 6,03% saham dalam TOWR.
_1652851581.jpg?w=348&h=261)
