Bisnis.com, JAKARTA—Emiten manufaktur beton konstruksi PT Wijaya Karya Beton Tbk. merealisasikan kontrak sekitar Rp2,7 triliun pada kuartal I/2016.
Fery Hendriyanto, Direktur Operasi Wijaya Karya Beton, mengatakan realisasi kontrak tersebut jika dirinci sebanyak Rp1triliun merupakan kontrak baru dari total Rp4 triliun pada 2016. Adapun sisanya Rp1,7 triliun merupakan kontrak carry over dari tahun lalu.
“Tahun ini total target kontrak baru Rp4 triliun dan kontrak carry over sekitar Rp1,7 triliun. Untuk carry over biasanya direalisasikan awal tahun sehingga pada kuartal pertama kami sudah capai sekitar Rp27 triliun,” katanya, Rabu (30/3).
Dia menjelaskan, dari nilai kontrak yang sudah dibukukan tersebut sebagaian besar diperoleh dari proyek kereta api Medan, proyek kelistrikan Jawa, Sumatera dan Sulawesi, proyek tanggul raksasa penguatan pantai Jakarta serta proyek institusi swasta di Jawa Timur yaitu apartemen.
Hal itu diamini Entus Asnawi selaku Direktur Keuangan perseroan. Menurutnya, sumbangsih terbesar biasanya datang dari proyek pemerintah dengan persentase kontribusi sekitar 55% dan akan bertahan sepanjang tahun.
Sementara itu, untuk pendapatan penjualan pada tiga bulan pertama tahun ini dia menyebut pihaknya sudah membukukan Sekitar Rp700 miliar. Jumlah itu naik sekitar 55,55% dari periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp450 miliar.
“Biasanya pendapatan perusahaan kami komposisinya 45% diraih pada semester pertama dan 55% semester berikutnya,” ujarnya.
Sebelumnya, tahun ini emiten bersandi saham WTON tersebut menargetkan penjualan sebesar Rp4 triliun dengan bidikan laba bersih hingga Rp301 miliar. Target penjualan itu naik sekitar 50,8% dari raihan pada 2015 sebesar Rp2,65 triliun.
Adapun untuk target laba bersih tahun ini meningkat sekitar 75% dari raihan pada tahun lalu yang sebesar Rp172 miliar. Di sisi lain, dengan laba bersih yang dibukukan tahun ini perseroan membagikan dividen sekitar 30% dari raihan tersebut atau setara Rp52,19 miliar kepada pemegang saham .
Menurutnya, dari total laba bersih tersebut sekitar 67% akan dialokasikan sebagai cadangan umum. Sedangkan sisanya untuk cadangan wajib.
""Dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham totalnya Rp 52,19 milyar dengan dividen per share Rp6,26 per saham. Dividen akan dibagikan pada 11 April cum-nya, dan akan didistribusikan 30 hari setelah RUPS [30/3]," jelasnya.