Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak bertahan di atas US$41 per barel di New York di tengah tekanan spekulasi kenaikan stok minyak mentah di Amerika Serikat.
Perdagangan kontrak minyak WTI ditutup turun 0,17% ke US$41,45 per barel, sedangkan Brent bergerak naik 0,07% ke US$41,57 per barel pada pukul 04.21 WIB.
Harga minyak cenderung stagnan setelah sempat merosot hingga 1,8% beberapa saat setelah ledakan bom di bandara udara dan stasiun kereta bawah tanah di Brussels, Belgia.
“Pada awalnya pasar komoditas beraksi terhadap teror di Brussels. Namun, pelemahan hanya sesaat. Pasar didukung banyak sentimen positif,” kata John Kilduff dari Again Capital LLC kepada Bloomberg.
Tekanan terhadap pergerakan harga minyak justru muncul di penghujung perdagangan dari spekulasi kenaikan stok minyak mentah AS sebanyak 8,8 juta barel pada pekan lalu. Kenaikan tersebut membuat stok di AS semakin melimpah meskipun sudah berada di volume terbanyak dalam 86 hari terakhir.
Adapun survei Bloomberg memproyeksikan kenaikan stok sebanyak 2,53 juta barel per pekan lalu. Kenaikan stok minyak mentah diiringi oleh penurunan stok bensis sebanyak 2,2 juta barel. Konsumsi BBM di AS tercatat sebanyak 9,36 juta barel dalam 4 minggu terakhir, level konsumsi tertinggi dalam 10 tahun.