Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak melanjutkan penguatan setelah sehari terkoreksi, didorong optimisme investor atas penurunan stok minyak global.
Minyak jenis WTI diperdagangkan menguat 1,19% ke US$39,91 per barel pada perdagangan Selasa (22/3/201) pukul 03.34 WIB, sedangkan Brent bergerak naik 0,85% ke US$41,55 per barel pada pukul 04.09 WIB.
“Persediaan minyak akan merosot dan harga akan naik, hanya menunggu waktu,” kata Jay Hatfieled dari Infrastructure Cap Advisors di New York kepada Bloomberg.
Energy Information Administration pekan lalu menyatakan produksi minyak di Negeri Paman Sam turun 10.000 barel per hari menjadi 9,07 juta barel per hari yaitu level terendah sejak November 2014
Rencana pertemuan 15–16 negara produsen minyak di Qatar pada 17 April untuk membicarakan pembekuan pertumbuhan produksi juga berpotensi penurunan stok minyak global juga berpotensi mengikis stok minyak dunia.
Harga minyak telah naik lebih dari 50% sejak menyentuh level terendah 12 tahun pada Februari. Harga mulai menanjak setelah pengumuman kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia untuk mempertahankan output di level Januari.
Spekulasi harga minyak bergerak menguat naik 17% sepanjang minggu lalu, kini berada di level tertinggi sejak Juni. Adapun kontrak yang bertaruh atas kenaikan harga minyak naik 15.122 kontrak menjadi 348.082 kontrak dalam sepekan.
“Pasar didorong oleh traders yang percaya keseimbangan pasar akan terjadi tahun ini. Berita ekonomi positif, penurunan produksi AS dan persetujuan pembekuan bisa memberi tambahan dorongan pada reli,” kata Gene McGillian dari Tradition Energy kepada Bloomberg.