Bisnis.com, JAKARTA - Indeks emerging markets akhir pekan lalu mempertahankan tren positif di hari ke-3 didorong harapan stimulus moneter dari bank-bank sentral dunia.
Indeks MSCI Emerging Markes menguat 2,8% pada Jumat (29/1/2016) ke level 742,37. Kenaikan ketiga dalam tiga hari perdagangan terakhir bulan Januari tersebut mengurangi laju pelemahan indeks awal tahun menjadi 6,5%.
Seluruh sektor bergerak menguat pada akhir pekan lalu. Saham-saham anggota indeks emerging markets diperdagangkan 11 kali proyeksi pendapatan atau sekitar 27% lebih murah dari valuasi saham-saham negara maju.
Pelonggaran monter di Jepang dan keputusan The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan Januari mengembalikan keberanian mengambil risiko kepada investor di pasar global.
“Membawa konsep suku bunga negatif ke Asia akan membuat yen melemah dan mendorong penguatan bursa Jepang yang akan diikuti oleh pasar negara berkembang,” kata Jeffrey Kleintop dari Charles Schwab & Co kepada Bloomberg.
Bank of Japan pekan lalu mengumumkan rencana menerakan suku bunga -0,1% mulai pertengahan Februari untuk memaksa bank mengucurkan dana pinjaman. Strategi serupa telah diterapkan oleh European Central Bank selama hampir 2 tahun. Presiden ECB Mario Draghi sebelumnya mengatakan ECB siap meningkatkan stimulus moneter mulai Maret.
Kurs negara berkembang naik 0,5% pada Jumat, dipimpin oleh apresiasi 1,3% pada ringgit. Mata uang Malaysia tersebut terapresiasi tajam setelah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan anggaran perubahan yang memasukkan kebijakan stimulus perekonomian.