Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak rebound dan mendorong penguatan di bursa saham Eropa dan Amerika Serikat. Bank Dunia menurunkan proyeksi harga 37 dari 46 komoditas. Di dalam negeri, pemerintah menargetkan penyerapan 1,8 juta tenaga kerja pada 2016.
Bursa Global. Indeks bursa di Amerika Serikat dan Eropa rebound. Kinerja emiten dan rebound harga minyak mendorong STOXX 600 naik 0,87%, S&P 500 menguat 1,41%, dan Dow Jones naik 1,78%.
Harga Minyak. Minyak Brent menguat 2,49% ke US$31,26 per barel pada Rabu dini hari setelah sempat merosot lebih dari 4%, sedangkan WTI naik 2,74% ke US$31,17 per barel.
Proyeksi Bank Dunia. Bank Dunia memangkas proyeksi harga 2016 untuk 37 dari 46 komoditas seiring dengan perlambatan ekonomi di negara berkembang. Proyeksi rata-rata harga minyak turun dari US$51 per barel menjadi US$37 per barel. Harga CPO diprediksi di kisaran US$600 per ton, sedangkan timah di kisaran US$15.000 per ton.
Data Ekonomi AS. Indeks harga properti di 20 kota Amerika Serikat tersurvei naik 5,8% year on year pada November, kenaikan paling tajam sejak Juli 2014. Adapun indeks keyakinan konsumen AS menguat dari 96,3 pada Desember menjadi 98,1 pada Januari.
Tenaga Kerja. Pemerintah menargetkan penyerapan 1,8 juta tenaga kerja pada 2016 dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3%
Biodiesel. Pemerintah tidak berencana merevisi target penyerapan 3,2 juta kiloliter biodiesel dalam program B-20 meskipun harga minyak mentah semakin merosot.
Bunga Kredit. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berencana mulai menurunkan suku bunga kredit pada awal Februari.
KAEF. PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) akan mengakuisisi PT Phapros Tbk, anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia, pada 2017.
Proyek 35.000 MW. Proyek pembangkit listrik yang masuk penuntansan pembayaran dan konstruksi telah mencapai 14.433 MW atau 41% dari target 35.000 MW.
Produksi Otomotif. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menyatakan produksi mobil Indonesia turun 15% dari 1,29 juta unit pada 2014 menjadi 1,09 juta unit pada 2015.
ASII. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menyatakan Toyota berkomitmen menginvestasikan Rp4 triliun per tahun dalam 5 tahun ke depan.