Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: IAEA Paparkan Kondisi Pasokan, WTI Merosot 3,26%

Minyak WTI untuk pengiriman Februari di bursa komoditas New York jatuh 3,26% ke US$28,30 barel pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, diperdagangkan di kisaran harga paling rendah dalam 12 tahun terakhir.
Minyak WTI tertekan./Bisnis
Minyak WTI tertekan./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Minyak mentah meneruskan pelemahan di bursa New York setelah Badan Energi Internasional meramalkan pasar global berpotensi tenggelam dalam kelebihan suplai minyak.

Minyak WTI untuk pengiriman Februari di bursa komoditas New York jatuh 3,26% ke US$28,30 barel pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, diperdagangkan di kisaran harga paling rendah dalam 12 tahun terakhir.

Sentimen utama yang menambah tekanan pada harga minyak adalah laporan Badan Energi Internasional (IAEA) yang menyatakan pasar global bisa tenggelam dalam limpahan suplai minyak mentah pada 2016 akibat kenaikan produksi dari Iran di tengah perlambatan permintaan.

Permintaan minyak mentah diprediksi turun 1,2—1,3 juta barel per hari pada 2016 menjadi sebanyak 95,7 juta barel per hari. Penurunan tersebut lebih lambat dari penurunan permintaan sebanyak 1,7 juta barel per hari pada 2015.

IAEA memperkirakan Iran mampu meningkatkan eskpor minyak mentah sebanyak 300.000 barel per hari pada akhir kuartal I/2015 dan menambah 600.000 barel per hari pada pertengahan tahun. Proyeksi itu lebih rendah dari rencana pemerintah Iran menggenjot ekspor sebanyak 1 juta per hari pada pertengahan tahun. Pada Desember, produksi Iran mencapai 2,91 juta per hari atau tertinggi dari 3,5 tahun terakhir.

Penurunan permintaan dan kenaikan suplai akan mendorong stok minyak mentah global naik 285 juta barel pada 2016 setelah pada 2015 melonjak 1 miliar barel.

Tambahan produksi dari Iran bisa menutup penurunan produksi 600.000 juta barel per hari di negara bukan anggota OPEC. Tambahan produksi dari Iran bisa memberikan surplus 1,5 juta minyak mentah per hari pada semester I/2016.

Minyak Brent juga masih bergerak di bawah US$29 per barel di bursa London. Brent untuk pengiriman Maret menguat 0,74% ke harga US$28,76 per berel pada penutupan perdagangan Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper