Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK 15 Januari: Di Bawah US$30/Barel, Minyak Iran Kembali ke Pasar

Harga minyak Brent kembali jatuh ke bawah US$29/barel, ditutup di level terendah dalam 12 tahun terakhir setelah anjlok 6,28% ke level US$28,94/barel pada Jumat. Adapun minyak WTI merosot 5,71% ke harga US$29,42 per barel.
Iran diperkirakan akan mendongkrak volume ekspor dengan mengekspor stok yang ditimbun di kapal-kapal tanker di Teluk Persia.
Iran diperkirakan akan mendongkrak volume ekspor dengan mengekspor stok yang ditimbun di kapal-kapal tanker di Teluk Persia.

Bisnis.com, JAKARTA—Minyak diperdagangkan di bawah US$30/barel menjelang pencabutan sanksi ekonomi atas Iran, yang menargetkan kenaikan ekspor hingga 500.000 barel/hari.

Harga minyak Brent kembali jatuh ke bawah US$29/barel, ditutup di level terendah dalam 12 tahun terakhir setelah anjlok 6,28% ke level US$28,94/barel pada Jumat. Adapun minyak WTI yang diperdagangkan di bursa komoditas New York merosot 5,71% ke harga US$29,42 per barel.

Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengumumkan Iran telah memenuhi komitmen membatasi program nuklirnya sesuai kesepakatan dunia internasional. Gedung Putih dan Uni Eropa menyatakan menghentikan sanksi ekonomi atas Iran mulai Sabut.

Iran berencana meningkatkan ekspor minyak mentah sebanyak 500.000 barel per hari setelah sanksi berakhir. Negara yang terletak di Teluk Persia tersebut adalah produsen minyak terbesar ke-5 di OPEC dengan volume produksi 2,7 juta barel per hari.

Ekspor minyak mentah Iran turun ke rata-rata 1,4 juta barel per hari pada 2014 dari 2,6 juta barel per hari pada 2011 sebelum AS dan Uni Eropa memperberat sanksi ekonomi.

Iran diperkirakan akan mendongkrak volume ekspor dengan mengekspor stok yang ditimbun di kapal-kapal tanker di Teluk Persia. Sebanyak 18 kapal tanker Iran menyimpan 12 juta barel minyak mentah dan 24 juta barel kondensat.

Langkah berikut Iran adalah mengembalikan tingkat produksi di lapangan minyak mereka. Iran berencana menarik investasi US$100 miliar untuk revitalisasi lapangan minyak agar kapasitas produksi mencapai 5,7 juta barel per hari pada akhir 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper