Bisnis.com, JAKARTA- Investa Saran Mandiri memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan ke depan masih berpeluang konsolidasi melemah.
Managing Partner dari PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengemukakan support di level 4.571 sampai 4.500. Resisten 4.600 sampai 4.621.
“Cenderung jual ketika menguat,”kata Kiswoyo dalam risetnya yang diteima Senin (4/1/2016).
Kiswoyo mengemukakan IHSG sepekan lalu menguat 70 poin, membentuk candle dengan body naik tanpa shadow, mengindikasikan kekuatan naik.
Pada candle harian, ujarnya, IHSG menguat 23 poin membentuk candle dengan body naik kecil dan shadow pendek di atas, mengindikasikan penguatan mulai terbatas.
“Volume sedang pas di rata-rata 20 hari terakhir. IHSG telah bergerak naik dalam tren naik jangka panjang sejak Oktober 2008,”kata Kiswoyo.
Harga, tambahnya, masih bergerak di luar channel naik. Membuka peluang perubahan tren naik jangka panjang menjadi turun. Jangka menegah dalam tren turun sejak 31Maret 2015, harga naik mendekati channel atas berpeluang konsolidasi melemah di jangka menegah.
Sedangkan jangka pendek membentuk tren turun sejak tanggal 26 Oktober 2015. Harga mendekati channel atas, berpeluang konsolidasi melemah di jangka pendek.
MACD terjadi golden cross 21 Desember 2015 dan garis MACD bergerak ke atas garis 0, berpeluang melanjutkan penguatan di jangka menegah. Indicator Stochastic oscillator (SO) masuk ke area overbought, harga berpeluang konsolidasi melemah dalam beberapa hari kedepan.
“Money flow mengindikasikan aliran dana cenderung masuk. Harga mendekati garis atas bollinger band, masih membuka peluang kosolidasi
melemah di jangka pendek,” kata Kiswoyo.