Bisnis.com, JAKARTA-- Nilai emisi penerbitan sukuk sepanjang tahun ini mencapai Rp3,02 triliun atau terbesar sepanjang 10 tahun terakhir.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nilai emisi penerbitan sukuk per November 2015 sudah mencapai Rp15,98 triliun. Nilai tersebut bertambah Rp3,02 triliun dari perolehan per akhir 2014 yang mencapai Rp12,95 triliun.
Bila melihat nilai emisi penerbitan sukuk 10 tahun ke belakang, emisi penerbitan sukuk tahun ini merupakan yang terbesar. Sejak 2005 hingga saat ini, emisi penerbitan sukuk tidak pernah mencapai Rp3 triliun.
Sebelum tahun ini, nilai emisi penerbitan sukuk terbesar ada di tahun 2008 dan 2009. Adapun, pada 2008 nilai emisi sukuk bertambah sekitar Rp2,32 triliun. Kemudian, pada 2009 bertambah Rp2,48 triliun.
Meski emisi penerbitan sukuk tahun ini memecahkan rekor, penambahan sekitar Rp3,02 triliun masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan total emisi penerbitan obligasi tahun ini. Data OJK menunjukkan, nilai emisi penerbitan obligasi sepanjang tahun ini (per November) mencapai Rp57,66 triliun. Artinya, kontribusi dari penerbitan sukuk sangat rendah.
Adapun, dari sisi jumlah penerbitan sukuk, sejak 2002 hingga saat ini baru ada sekitar 84 penerbitan sukuk. Sementara, jumlah sukuk yang masih outstanding tercatat 44 sukuk.
Terakhir, PT XL Axiata Tbk. menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2015 senilai Rp1,5 triliun, bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB)sukuk ijarah senilai total Rp5 triliun.
Sugianto, Kepala Departemen Pengawas Pasar Modal IB OJK mengatakan market sharesukuk saat ini masih sangat rendah bila dibandingkan dengan obligasi konvensional. Saat ini market share sukuk tidak sampai 5%. OJK mengharapkan tahun ini bisa sampai 5%.
