Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melesat pada Oktober lalu, total nilai transaksi yang berhasil diraup para broker kembali menyusut pada November seiring kurang moncernya kinerja indeks harga saham gabungan di periode tersebut.
Berdasarkan data Bloomberg yang Bisnis olah, total nilai transaksi yang berhasil dijaring 129 broker sepanjang November mencapai Rp204,53 triliun. Nilai tersebut turun 30,56% dibandingkan dengan perolehan transaksi broker bulan sebelumnya yang mencapai Rp294,57 triliun.
Pada November, kinerja IHSG tercatat -0,20%. Sepanjang November, investor juga terlihat wait and see dan cenderung melakukan aksi jual bersih seiring menanti kenaikan suku bunga the Fed.
Bila sepanjang Oktober, salah satu broker anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Mandiri Sekuritas berhasil masuk dalam posisi 10 besar dengan posisi kedua, pada periode November ini posisi 10 besar diisi oleh sekuritas asing. Mandiri Sekuritas terlempat ke posisi 11 pada November.
Di posisi pertama ada Morgan Stanley Indonesia dengan total nilai transaksi Rp12,70 triliun. Kemudian, di posisi kedua dan ketiga ada UBS Securities Indonesia dan PT Citigroup Securities dengan total nilai transaksi masing-masing sekitar Rp10,78 triliun dan Rp10,06 triliun.
Disusul oleh Merrill Lynch Indonesia, CIMB Securities Indonesia, Credit Suisse Securities Indonesia dengan masing-masing total transaksi Rp10,03 triliun, Rp9,74 triliun, dan Rp8,54 triliun. Posisi tujuh dan delapan ada Macquarie Capital Securities dan Maybank Kim Eng Securities dengan total nilai transaksi Rp7,77 triliun dan Rp7,61 triliun.
Sementara, posisi sembilan dan sepuluh diduduki oleh Daewoo Securities Indonesia dan CLSA Indonesia yang mampu mengumpulkan total nilai transaksi Rp7,45 triliun dan Rp7,02 triliun.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan nilai transaksi yang diraup broker memang terus berfluktuaktif seiring volatilitas di pasar saham yang membuat nilai transaksi harian juga ikut terseret. Meski demikian, tahun depan diprediksi akan meningkat seiring membaiknya pertumbuhan ekonomi dan penguatan anggota bursa yang dilakukan BEI.