Bisnis.com, SURABAYA—Emiten penjualan baja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$50 juta untuk dua tahun ke depan.
Rencananya, perusahaan yang berbasis di Surabaya itu akan menganggarkan capex untuk penambahan mesin pelat baja di pabrik barunya Plate Mill 2.
Adapun pabrik yang bakal beroperasi pada akhir 2017 itu diproyeksikan mampu menggenjot produksi pelat baja untuk pasar ekspor.
Direktur Gunawan Dianjaya Steel Hadi Sutjipto mengatakan belanja modal dua tahun ke depan akan ditanamkan di mesin-mesin tambahan dan pembayaran kepada kontraktor utama yaitu Krakatau Engineering Company.
"Kami lebih fokus belanja mesin tambahan karena itu investasi jangka panjang. Kami bermain di variasi mesin agar bisa memenuhi kebutuhan pasar ekspor," katanya kepada Bisnis.com, Senin (1/12/2015).
Dia menuturkan selama ini mesin produksi pelat baja milik perusahaan memiliki lebar 2,5 meter. Sementara itu, mesin Plate Mill yang akan diperbanyak yaitu yang memiliki lebar 3 meter.
Dengan adanya variasi mesin, lanjut dia, sasaran pasar diharapkan lebih luas terutama untuk ekspor. Hadi mengakui proporsi penjualan ekspor hingga November hanya berkontribusi sebesar 10%. Padahal dua tahun sebelumnya, komposisi ekspor mencapai 60%.
"Kami kan sebelumnya 60% produk kami itu untuk ekspor. Namun karena ekonomi dunia melemah, produsen pelat baja termasuk kami bergerak ke pasar dalam negeri," ujarnya.
Namun, tambahnya, perusahaan berkode GDST itu akan kembali mengutamakan pasar ekspor pada tahun depan terutama di Eropa, Asia dan Australia.
Hadi berujar perusahaan siap untuk bersaing di pasar ekspor seiring dengan penambahan pabrik baru Plate Mill 2. Pabrik kedua perseroan ini masih dalam tahap penyelesaian pondasi. Adapun komponen yang telah berdiri tegak adalah tiang pancang dang cerobong asap pabrik.
"Progress pembangunannya sudah mencapai 46% dan kami optimis selesai tepat waktu di akhir 2017," ujarnya.